Kisah Kelam Kembar Siam yang Dijadikan Percobaan Sadis, Satu Tumbuh Jadi Psikopat Satunya Penuh Empati

Kisah kembar siam dua badan satu kaki, direnggut dari snag ibu dan dijadikan percobaan.

Masha dan Dasha Krivoshlyapova lahir di Moskow pada tahun 1950 dengan dua kepala, dua torso, masing-masing dua lengan dan satu kaki, juga ada tambahan satu tangan di bagian belakang. 

Si kembar ini langsung diambil ibu mereka dan menghabiskan sisa hidup dalam keadaan yang tidak manusiawi. Dalam The Less You Know the Sounder You Sleep, jurnalis Inggris Juliet Butler menulis kisah hidup mereka yang menyentuh.

Kembar siam ini dianggap mosnter dan digunakan sebagai bahan percobaan yang keji oleh peneliti.

Butler, punya hubungan pribadi yang dekat dengan Masha dan Dasha selama 15 tahun saat tinggal di Moskow. Bekerja sebagai jurnalis dan penerjemah, Butler pertama kali melihat si kembar di televisi pada tahun 1988.

Si kembar setuju untuk bertemu dengan Butler karena dia adalah orang Barat, dan Butler akhirnya membantu Masha menulis otobiografi, yang diterbitkan di Jerman, pada tahun 2000. Si kembar meninggal pada tahun 2003 pada usia 53 tahun.

Dalam sebuah wawancara dengan Maclean's, Butler membahas masa kecil si kembar yang mengerikan, kepribadian mereka yang berlawanan. Ibu mereka tidak tahu kalau dia melahirkan anak kembar. Dia diberitahu bahwa dia melahirkan mutan dan mutan itu akan diambil darinya. Para dokter memberitahunya bahwa si kembar meninggal karena pneumonia. Padahal bayi itu masih hidup dan akan dijadikan bahan penelitian.

Ilmuwan sangat tertarik untuk menjadikan mereka bahan percobaan. Karena Masha dan Dasha memiliki sistem darah yang sama tetapi sistem saraf terpisah. Para ilmuwan ingin menetapkan peran terpisah dari sistem saraf dan sistem darah. 

Dan mereka ingin tahu lebih banyak tentang kemampuan tubuh untuk menyesuaikan diri dengan kondisi seperti kurang tidur, rasa lapar yang ekstrem, dan perubahan suhu yang ekstrem. Mereka dipandang sebagai kelinci percobaan yang sempurna. 

Mereka disuntik dengan berbagai zat, termasuk yodium radioaktif, untuk melihat seberapa cepat hal itu mempengaruhi saudari lainnya. Mereka dibakar, disetrum dan hal-hal mengerikan lain selama 12 tahun.

Masha dan Dasha (mirror.co.uk)

Dasha sangat ingin tahu dan cerdas, jadi dia tertarik untuk menanyakan pertanyaan tentang kehidupan di Barat. Masha hanya ingin menggunakan saya untuk membeli barang-barang Barat dari toko khusus untuk orang asing.

Masha adalah orang yang cerewet. Dasha lebih pendiam. Kemudian kepribadian asli mereka muncul. Masha adalah orang yang egois, penindas, serakah, tetapi juga cukup menawan, seperti halnya psikopat.

Dijadikan percobaan sejak kecil (YouTube.com)

Dasha adalah orang yang tidak menonjolkan diri, baik hati, lembut, murah hati dan pendiam. Masha lebih mampu mengatasi kecacatannya karena dia tidak peduli dan tidak mampu mencintai atau empati, jadi dia tidak peduli apa pendapat orang tentang dia, sedangkan Dasha sangat peduli. Dia benci pergi keluar. Masha hanya akan meneriaki orang-orang yang melihat mereka.

Dasha sangat feminin, romantis dan seksual. Dia jatuh cinta dengan Slava, salah satu anak laki-laki yang juga tinggal di School for Invalids. Saya yakin Masha adalah seorang lesbian.

Masha mengalami serangan jantung pada usia 53 tahun dan meninggal. Dia tidak mendapatkan bantuan medis. Lalu 17 jam kemudian Dasha menyusul.

Meninggal karena serangan jantung (thesun.co.uk)