Muhammad adalah seorang nabi dan rasul terakhir bagi umat Muslim. Muhammad memulai penyebaran ajaran Islam untuk seluruh umat manusia dan mewariskan pemerintahan tunggal Islam.
Muhammad sama-sama menegakkan ajaran tauhid untuk mengesakan Allah sebagaimana yang dibawa nabi dan rasul sebelumnya. Ia adalah manusia yang sangat berharga. Bahkan hingga akhir hayatnya banyak pihak yang ingin mencuri jasadnya.
Nabi Muhammad atau Rasulullah Saw wafat di Madinah dan dimakamkan di rumah Aisyah. Makam Rasullullah kini menjadi bagian dari Masjid Nabawi dan dijaga dengan ketat serta ditutup dengan penjagaan dari tentara kerajaan.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya pihak yang ingin mendekat ke makam Rasulullah Saw. Selain itu, juga untuk menghindari adanya kemungkinan upaya mencuri jasad Nabi Muhammad Saw.
Dilansir dari channel YouTube Tafakkur Fiddin, disebutkan jika sejarah mencatat setidaknya pernah ada lima kali upaya pencurian jasad Nabi Muhammad Saw.
Mulai dari Mesir, hingga penguasa di negeri-negeri Eropa yang bersekutu dan berencana mencuri jasad Rasulullah Saw tersebut. Namun rencana dan tindakan pencurian tersebut selalu digagalkan oleh Allah SWT.
Berikut ini lima aksi pencurian jasad Rasulullah SAW yang tercatat dalam sejarah tersebut.
1. Masa al-Hakim Biamrillah al-Ubaidiy.
Kisah pencurian tersebut ditulis oleh Ilyas Abdul Ghani, yaitu penulis sejarah Masjid Nabawi. Dia menulis jika percobaan pencurian tersebut dilakukan oleh raja dari Daulah Fatimiyah.
Pada mulanya sang raja memeluk Islam, dan kemudian menjadi zalim. Pada saat itu, seorang shindiq mengusulkan kepada Raja agar mereka mencuri jasad Rasulullah Saw untuk menarik perhatian dunia kepada negerinya. Sehingga negerinya menjadi pengganti Madinah dan banyak dikunjungi orang asing.
Namun rencana tersebut gagal dan pada saat malam kejadian perencanaan pencurian, Allah SWT mengirimkan angin besar ke Madinah. Sehingga membuat bumi terguncang dan menjadi penghalang aksi kejahatan tersebut.
2. Masa al-Hakim Biamrillah al-Ubaidiy (bagian 2)
Upaya tersebut dilakukan lantaran rencana pertamanya gagal. Saat itu, prajuritnya berhasil masuk Madinah dan menggali tanah untuk bisa masuk ke makam Rasulullah Saw. Namun Allah SWT kemudian menyerukan kata-kata, “Nabi kalian akan diambil jasadnya.”
Mendengar itu, masyarakat setempat pun melakukan penyelidikan dan mendapati orang suruhan raja al-Hakim Biamrillah al-Ubaidiy sedang menggali tanah dan mereka pun kemudian dihukum.
Makam Rasulullah (Bincang Syariah)
3. Penguasa Eropa
Sejarawan bernama Ali Hafidz dalam bukunya menuliskan jika pada 1164 Masehi kondisi umat Islam sedang di pengungsian karena masa perang salib. Sehingga para penguasa Eropa bersepakat untuk mencuri jasad Rasulullah Saw.
Pada saat musim haji, diutuslah dua orang Eropa untuk mencuri jenazah Rasulullah Saw. Kedua orang utusan tersebut menyamar sebagai jamaah haji dari Andalusia.
Keduanya ditugaskan untuk mengintai dan mencari kesempatan mencuri jasad Rasulullah Saw. Setelah melakukan pengintaian, keduanya menyewa sebuah rumah yang berada disekitar Masjid Nabawi. Keduanya kemudian membuat lubang dari dalam kamar yang dipesan menuju makam Rasulullah Saw.
Aksi itupun kembali digagalkan Allah SWT. Melalui seorang hamba-Nya yang shaleh yaitu Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki, sultan penguasa Mesir dan Syurian.
Sultan tersebut bermimpi bertemu Rasulullah Saw dan ditunjukkan dua wajah orang Eropa tersebut. Kemudian Rasulullah Saw berkata, “Wahai Mahmud, tolonglah aku dari dua orang ini.”
Sang sultan kaget dan terbangun serta melakukan wudhu dan kembali melanjutkan tidurnya. Namun mimpi yang sama datang ketiga kalinya. Maka keesokan paginya, sang sultan bercerita kepada para menterinya.
Mereka merasa jika ada yang tidak beres dengan Madinah. Maka sang sultan berangkat ke Madinah dengan seribu pasukan dan membawa harta yang dimiliki. Sesampai di Madinah, ia salat dan berziarah di pusara Rasulullah Saw.
Setelah itu, dia meminta penduduk dan peziarah berkumpul. Dia pun membagikan harta yang dimiliki dengan harapan bisa bertemu dengan dua orang asing yang ada di dalam mimpinya tersebut.
Namun ia tak bertemu dengan dua orang asing tersebut. Lalu sang sultan bertanya, “apakah ada yang belum mendapat hadiah?”
Maka ada yang menjawab jika tidak ada, kecuali dua orang asal Andalusia yang sedang khusyu beribadah di dekat makam Rasulullah Saw.
Keduanya pun dicari dan dilakukan interogasi. Pada awalnya keduanya mengaku sebagai peziarah muslim. Namun wajah mereka terlihat ketakutan dan jawaban berbelit.
Singkat cerita mereka mengaku sebagai tentara salib yang mengaku melaksanakan tugas suci untuk mencuri jasad Rasulullah Saw. Usaha pencurian dilakukan dengan menggali tanah dan keduanya kemudian dihukum mati.
Makam Rasulullah (YouTube)
4. Kelompok perampok
Upaya itu dilakukan saat sekelompok perampok tengah melaksanakan aksinya kepada para jamaah haji. Mereka kemudian nekat untuk mengambil jasad Rasulullah Saw.
Secara terang-terangan mereka mengatakan niatnya untuk mencuri jasad Rasulullah. Para perampok menuju ke Madinah dengan menggunakan kapal laut.
Namun upaya itu digagalkan oleh Allah SWT melalui kapal yang disiapkan dari Mesir al-Iskandariyah yang mengikuti para perampok tersebut dan menangkap mereka serta memenjarakan mereka.
5. 40 Orang yang hendak gali makam Abu Bakar As-Shidiq dan Umar bin Khattab
Usaha tersebut dilakukan pada pertengahan abad ke tujuh hijriah. Mereka ingin menggali tanah di tengah malam. Namun digagalkan Allah SWT melalui bumi yang terbelah menjadi dua. 40 orang dengan niatan buruk itupun kemudian terkubur di dalam bumi.
Makam Rasulullah (Minews ID)