Indonesia Pernah Punya Menteri yang Hidup Sederhana Gak Mau Hidup Mewah Pakai Fasilitas Negara

Jengah dengan berita menteri korup? Ini dia menteri Indonesia yang miskin gak gila harta.

Kasus korupsi Mensos yang baru aja dikuak KPK bikin publik semakin gak percaya sama kinerja menteri. Karena sebelumnya juga tertangkap menri yang korupsi meski hartanya udah banyak. Bahkan gajinya puluhan juta perbulan. Masih aja kurang dan sempet korupsi merugikan rakyat dan negara.

Meski banyak menteri yang terkena kasus korupsi, dulu pernah ada loh gengs menteri yang hidup miskin. Berikut ini dua menteri yang hidup sangat sederhana.

1. Sutami


Menteri Sutami memegang jabatan di Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik era Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto. Beliau menjadi menteri termiskin karena sikap hidup yang mulia, gak mau korupsi dan pakai uang negara.

Sutami adaah orang yang dikagumi dan disayangi oleh Soekarno dan Soeharto. Selama menjabat menjadi menteri selama 14 tahun, berbagai proyek besar dirampungkan beliau. Seperti Gedung DPR, Jembatan Semanggi, Waduk Jatiluhur dan Bandara Ngurah Rai. Dia menjadi menteri dalam Kabinet Dwikora I, II, Kabinet Ampera, hingga Kabinet Pembangunan. Tapi tetep aja gengs, beliau hidup sederhana.

Menteri hidup sederhana (indozone.id)

Dalam masa jabatan sekian lama jadi menteri, Sutami hanya punya rumah yang sangat sederhana. Bahkan gentengnya bocor di beberapa tempat. Dia juga pernah kekurangan uang dan gak bisa bayar listrik. Awalnya dia gak mau gengs dirawat karena gak punya uang. baru setelah dibantu pemerintah, Sutami menjalani perawatan.

Hingga di akhir hayatnya, Sutami meninggal dunia pada 13 November 1980, yaitu di usia 52 tahun. 

Menteri Sutami dijadikan gambar perangko (garismerahnews.com)

2. Agus Salim

Agus Salim adalah Menteri Luar Negeri ke-3 Republik Indonesia. Dia ikut berjuang untuk merebut kemerdekaan. Sebagai tokoh Sarikat Islam dan mantan anggota dewan seharusnya beliau hidup dengan layak dan dihormati. Tapi kenyataanya beliau hidup biasa dan sederhana.

Dia tinggal di sebuah gang di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Rumahnya sanat sederhana, gak mencerminkan jabatan beliau.  Lalu dia memutuskan pindah ke Gang Toapekong, dengan rumah yang gak kalah sederhana. Di ruang depan hanya ada meja serta kursi, gak ada perkakas lainnya lagi.

Saking sulitnya hidup, dia kembali pindah menumpang di Jatinegara. Di dalam sebuah kamar yang dihuni beberapa orang. Lalu pindah lagi ke Bogor. Hingga akhir hidupnya Agus Slaim tidak pernah mencicipi kekayaan.

Agus Salim (si.or.id)