Begini Alasan Orang Eropa dan Amerika Lebih Sering Gunakan Tisu Toilet Ketimbang Pakai Air saat di WC

Begini alasan orang Eropa dan Amerika lebih sering gunakan tisu toilet ketimbang pakai air saat di WC.

Kenapa orang Eropa dan Amerika menggunakan tisu toilet daripada air saat ada di WC? Ternyata begini alasannya ... simak deh. 

Kebiasaan mereka ini jelas berbeda dengan kebiasaan di Indonesia saat di WC. Rata-rata kan pakai air ya ketimbang tisu toilet.

Sebelum menjawab, kita nggak bisa bilang mana yang lebih baik atau buruk nih gengs. Bukan soal "jorok" juga. Sebab, ini adalah budaya yang berbeda-beda dan udah berlangsung secara turun-temurun.

Soal kenapa mereka menggunakan tisu toilet juga punya sejarah panjang gengs. Cerita tentang tisu toilet tak lepas dari penderitaan pantat orang Eropa selama ribuan tahun! Wkwkwk.

Kertas toilet sebenarnya pertama kali ditemukan di China pada abad ke-2 Sebelum Masehi (SM). Dalam periode yang nggak begitu lama, kertas toilet ini sampe juga ke tanah Eropa. 

Orang-orang kemudian menggunakan untuk kebersihan pantat mereka.

Kemudian, ide menggunakan kertas toilet untuk kebersihan pantat juga dimulai di jaman Yunani Kuno. Padahal, peradaban ini udah punya budaya yang sangat tinggi. Mulai dari pengetahuan, filsafat, arsitektur, dan lain sebagainya.

Dramawan dan penyair terkenal Yunani Kuno bernama Aristophanes biasanya membawa 3 kerikil kasar atau 4 batu licin. Ya, untuk membersihkan pantat mereka setelah buang air besar (BAB). Sangat menyiksa.

Orang Eropa jaman dulu menggunakan kertas setelah BAB (businessinsider.com)

Selain itu, orang Yunani Kuno juga biasa menggunakan daun leek sebagai penggantinya. Tapi yang paling mengejutkan adalah penggunaan gaun atau baju yang mereka kenakan untuk diusapkan ke pantat mereka setelah buang air besar.

Perkembangan selanjutnya di jaman Romawi. Orang Romawi juga menggunakan batu kerikil. Tapi mereka juga udah mengenal tersorium yang merupakan sejenis ranting dan disematkan spons di ujungnya.

Tersorium biasanya direndam ke dalam air asin atau air cuka setelah digunakan. Tapi orang-orang kaya jaman Romawi biasanya menggunakan kain dari baju bekas mereka untuk membersihkan pantat mereka.

Martial, salah seorang penyair terkenal Romawi biasanya menggunakan wool yang dibubuhi parfum. Buat dia, benda itu lebih nyaman untuk digosokkan ke pantat. 

Gilanya, para pemberani juga bisa menggunakan pecahan keramik gengs~!

Kalo gak pake kertas toilet ya pake kerikil atau batu licin (historyrevealed.com)

Kemudian pada Abad Pertengahan di Eropa, sejarah kebersihan diri tergolong menjijikkan. Orang-orang di jaman itu biasa menggunakan ranting kayu, tanah, rumput, atau daun, termasuk pakaian yang mereka kenakan untuk membersihkan pantat.

Di jaman itu, biasanya mereka juga buang air besar di ember. Udah gitu, mereka akan membuang isinya dari jendela rumah begitu aja. Itu adalah hal biasa kala itu. 

Makanya orang di Abad Pertengahan udah biasa deh kena kotoran dari orang lain saat berjalan di luar.

Tapi di jaman itu, beberapa orang terkenal menggunakan lap untuk toilet masing-masing. Duke of Berry misalnya, lebih suka lap dari bahan katun, sementara Raja Charles VI lebih suka kain linen. Yap, sebagai orang penting, hal ini juga harus dicatat dalam dokumentasinya.

Kemudian pada abad ke-16, orang Eropa emang udah mengenal kertas. Tapi ya buat menulis atau membuat buku. Soalnya harga kertas sangat mahal kala itu, belum ada teknologi untuk mencetak banyak kertas.

Tersorium, digunakan oleh orang-orang Romawi (history.com)

Sementara rakyat jelata biasanya menggunakan kain linen atau kain dari rami untuk kebutuhan kebersihan pantatnya. Kalo orang-orang kaya menggunakan kain beludru, kadang juga kertas surat yang udah tidak terpakai. 

Di toilet istana Napoleon Bonaparte pun ditemukan 700 surat dari orang penting dari abad ke-17 dan 18. Mungkin kertas itulah yang digunakan ....

Hingga abad ke-19 akhirnya orang-orang semakin sadar dengan kebersihan, termasuk di bagian pantat mereka. Akhirnya, mereka menggunakan kertas koran meski tahu bakal iritasi setelahnya. Tapi yang bikin heran, mereka juga kadang menggunakan kertas koran itu berkali-kali gengs ... bahkan dengan orang yang berbeda. Aduh~

Kemudian, diciptakanlah tisu toilet oleh Gayetty di Amerika Serikat. Produksi besar-besaran dimulai tahun 1857 dan tisu toilet mulai dikenal oleh banyak orang.

Dulu, orang juga menggunakan koran untuk membersihkan pantatnya (unsplash.com)

Buat orang Eropa dan Amerika, menyentuh kotoran secara langsung dengan tangan adalah hal yang menjijikkan. Makanya, mereka lebih memilih menggunakan tisu toilet daripada air.

Meski begitu, orang-orang jaman sekarang jauh lebih sadar lagi akan kebersihan. Maka, mereka juga punya toilet yang kalo membersihkan pantat menggunakan air bersih. Tapi tetep, tisu toilet nggak pernah bisa lepas dari sejarah panjang orang Eropa dan Amerika.

Sampe akhirnya, diciptakanlah tisu toilet (finder.com.au)