Kesaksian Anak tentang Ayah dan Suami yang Dibantai Anggota MIT di Sigi

kesaksian anak tentang ayah dan suami yang dibantai anggota MIT di sigi

Kelompok Ali Kalora Cs membantai satu keluarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). Anak dari korban, berhasil melarikan diri dari kebiadaban tersebut.

Putri dari Yasa yang namanya disamarkan sebagai Bunga mengungkapkan, peristiwa pembantaian terjadi pada Jumat (27/11/2020) sekitar pukul 08.00 Wita di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulteng. 

Saat itu, dia bersama keluarganya hendak bersiap-siap untuk berkebun. Namun, seketika kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) datang dengan membawa parang.

"Dia pegang parang di situ, nah pas suamiku masuk (ruangan rumah) dari dalam kamar mandi, jadi di dalam rumah itu sudah, dia bilang mana bapak tadi? mana bapak tadi?" jelas Bunga.

Bunga mengisahkan, saat kelompok MIT datang, ayahnya langsung disandera keluar rumah dan didudukkan ke tanah. Suaminya saat itu baru keluar kamar mandi. 

prosesi pemakaman korban (HeadTopics.com)

Ia kemudian menyusul keluar rumah untuk menyelamatkan ayahnya. Namun suaminya juga diminta duduk oleh kelompok MIT.

"Pas suamiku mau berdiri begini kan, langsung dia suruh begini (duduk jongkok)," kata Bunga.

Ayah dan suaminya diminta duduk di tanah oleh kelompok MIT. Bunga pun menyaksikan dari lokasi persembunyiannya. Dia menyaksikan langsung detik-detik ayahnya dibantai oleh kelompok MIT dari tempat persembunyiannya.

"Saya lihat bapakku itu mereka pegang sininya (leher bagian belakang) terus didorong kepalanya dari belakang ke bawah," tuturnya.

Bunga menyaksikan suami dan ayahnya dibantai dari tempat persembunyian. Ia sempat panik dan langsung berteriak saat melihat ayahnya diperlakukan dengan tidak wajar. 

"Saya langsung berteriak, itu bapakku mau diapakan, itu bapakku mau diapakan," ungkapnya.

puisng-puing rumah yang dibakar kelompok Mujahidin Indonesia Timur (Portalsulawesi.ID)

Namun, kelompok MIT yang mendengar teriakan itu dengan sadis langsung membunuh ayah Bunga. Suami bunga juga dibunuh dengan sadis oleh kelompok MIT.

"Mereka langsung kasih begini bapakku itu (gerek lehernya dari depan). Sudah itu langsung mereka cincang-cincang belakangnya," paparnya.

"Hanya itu yang saya tahu, baru itu kami lari dengan anakku sudah," lanjutnya.

Dengan panik, bunga langsung melarikan diri ke hutan dengan menggendong anak dan adiknya.

Ali Kalora cs, pelaku pembantaian di Sigi (DamailahIndonesiaku.com)