WhatsApp mengimbau kepada para pengguna agar berhati-hati dan nggak sembarang mengklik tautan mencurigakan dari pengirim tak dikenal. Ini sebagai tanggapan atas viralnya pesan yang memperingatkan pengguna mengenai modus penipuan online ‘salah isi pulsa’, Gengs.
“Jangan membagikan One-Time Password (OTP) — kode verifikasi atau kata sandi, biasanya terdiri dari 6 digit karakter — ke siapa pun, apapun alasannya,” kata perwakilan WhatsApp Indonesia, Senin, 23 November 2020.
Sebelumnya, sebuah pesan beredar dan menyertakan nama Radith Pratama yang menceritakan pengalamannya dan mengingatkan agar berhati-hati terhadap pesan mencurigakan. “Modusnya salah ngisi pulsa ke nomer kita, lalu dia ngirim cara untuk ngembaliin pulsa,” begitu pesannya.
Dalam pesan itu juga dituliskan, sebenarnya yang dikirimkan adalah format pengalihan data. Jika kita sampai menekan format itu, maka semua panggilan dan pesan akan masuk ke smartphone si penipu, termasuk verifikasi aplikasi mulai dari WhatsApp, Instagram, Facebook, Telegram, Kongkow Messenger, Token Bank, dan lain-lain.
WhatsApp mengimbau, Gengs (afssaae.ub.ac.id)
Pesan itu juga mengingatkan agar berhati-hatilah dengan modus penipuan itu, jika ada pulsa nyasar cukup abaikan, dan jangan pernah mau mengikuti saran/instruksi pesan untuk mengembalikan pulsa.
WhatsApp menyayangkan modus penipuan online yang sering terjadi di platformnya dengan berbagai macam modus. “Apabila menerima pesan mencurigakan, WhatsApp juga mengimbau agar segera melaporkan dan memblokir nomor tersebut dengan fitur report yang tersedia,” tutur WhastApp.
Penipuan online memang sering terjadi termasuk melalui WhatsApp, Gengs. Salah satu contoh korbannya adalah Direktur Utama Tempo Toriq Hadad, pada Juli 2019, yang akunnya dimanfaatkan oleh peretas atau hacker untuk minta pinjaman uang dengan mengatasnamakan dirinya.
waspada penipuan online, Gengs (Tamasia.com)
Toriq menyatakan, nomornya disalahgunakan pembajak dengan meminta pinjaman uang kepada kontak yang sudah disimpannya. Dia kemudian menghapus aplikasi WhatsApp di ponselnya. Hmm, begitu amat ya, Gengs.
Sejumlah kontak telah dihubungi peretas mengatasnamakan Toriq. "Jadi nomor saya sudah dikuasai orang lain," tutur dia saat itu. Sudah ada puluhan orang yang dihubungi dan dimintai mengirimkan uang.
Tetap hati-hati dengan gawai kamu, ya, Gengs!
ilustrasi hacker (PreEmptiveSolutions.com)