Kata Lonte nampaknya lagi tenar saat-saat ini, tapi kali ini kita gabakal bahas yang itu tuh, tapi pengen bahas soal Lonte.
Seperti yang kita ketahui Lonte A.K.A Pekerja Seks Komersial emang sudah ada sejak zaman dulu. Keberadaan mereka jadi hiburan bagi kaum-kaum lelaki hidung belang.
Namun tahukah kamu, dulu di zaman penjajahan, Lonte juga peran penting loh bagi negara kita. Ngapain? Penasaran? Yuk kita kepoin.
Menyediakan Tempat Bagi Pemimpin Bangsa Untuk Melakukan Rapat
Jadi pemimpin pada saat itu bukanlah hal yang mudah karena selalu ada mata-mata yang mengikuti kemana mereka pergi dan dengan siapa mereka berkumpul.
Oleh sebab itu Presiden Sukarno mengusulkan untuk melakukan rapat di rumah pelacuran selama satu jam. Setiap pemimpin akan masuk dari pintu masuk yang berbeda agar tidak dicurigai oleh mata-mata Belanda. Dan bila Belanda curiga dengan apa yang mereka lakukan di rumah pelacuran, Presiden Sukarno akan mengelak bahwa mereka kesana untuk bercinta.
Penyelundup Senjata
Seperti yang dilansir dari Kaskus.co.id, beberapa senjata yang digunakan oleh para pejuang merupakan hasil selundupan pekerja seks di daerah Senen dengan tentara Hindia.
Pasalnya, senjata itu nantinya akan diberikan kepada Laskar Rakyat Jakarta Raya. Mayoritas senjata yang diselundupkan itu adalah senjata hasil curian.
Ilustrasi (Kompasiana.com)
Jadi Spy
Pada zaman kemerdekaan, ada beberapa lonte atau wanita pekerja seks yang diminta oleh Presiden Sukarno untuk menjadi mata-mata pada Belanda.
Semua itu dikarenakan profesi mereka bisa mengelabuhi aparat kolonial dan juga tidak akan ada orang yang curiga dengan para pekerja seks ini. Terlebih ketika para aparat kolonial sudah bernafsu tinggi, informasipun menjadi mudah untuk didapatkan.
Membantu keuangan untuk Pergerakan Nasional
Walaupun profesinya terdengar buruk, namun ternyata para pekerja seks ini turut menyumbangkan uang yang mereka punya untuk membantu pergerakan nasional.
Karena dari profesinya itu mereka mendapatkan banyak uang dari orang-orang yang memakai jasanya. Mantul!
Jadi mata-mata (demokrasi.co.id)
Perusak Rumah Tangga Aparat Kolonial
Gokilnya, di zaman penjajahan, banyak posisi strategis yang dipimpin oleh para aparat kolonial. Untuk merusak kehidupan para aparat itu, maka dimintalah para pekerja seks untuk merusak hubungan rumah tangga aparat kolonial ini.
Biasanya para pekerja seks ini akan menggoda para aparat kolonial ini didepan istrinya untuk merusak hubungan keduanya gitu gengs. Anjay, cikal bakal Pelackor wkwkw~
Nah jadi itulah peranan Lonte dalam Kemerdekaan Bangsa Kita gengs. Mau gak mau, percaya gak percaya ya tapi emang begitu adanya, gimana nih menurut kalian?
Pejabat kolonial (Tirto.id)