Kisah Seorang Bapak yang Disebut Manusia Kupon karena Hidup dari Voucher Selama Tiga Dekade!

Kisah seorang bapak yang disebut manusia kupon karena hidup dari voucher selama tiga dekade!

Seorang bapak asal Jepang membuat sebuah pengakuan yang bikin langsung heboh. Pengakuannya adalah dia hidup selama tiga dekade terakhir nyaris tanpa mengeluarkan sepeser uang pun.

Bapak ini adalah Hiroto Kiritani yang berusia 71 tahun. Pengakuannya itu membuat dia jadi terkenal di Jepang. Hidupnya tetap nyaman tanpa mengeluarkan uang dan hanya mengandalkan berbagai kupon dan voucher.

Hiroto Kiritani pun jadi punya julukan, yaitu manusia kupon.

Kisah hidup Kiritani pun jadi melegenda. Dia berulangkali diundang ke berbagai acara televisi selama bertahun-tahun.

Kiritani mengatakan bahwa dia bertahan hidup tanpa mengeluarkan uang beneran. Hal-hal yang dia bayar pake uang hanya keperluan mendesak dan biaya sewa rumahnya. Lebih dari itu, bapak ini hidup nyaman dengan segala kupon yang selalu dia terima dari perusahaan tempat dia berinvestasi selama bertahun-tahun.

"Saya hanya menggunakan uang tunai saat membayar sewa atau menutupi biaya yang tidak 100% ditanggung oleh kupon saya. Saya tidak menghabiskan banyak uang dan hidup dengan perlakuan khusus, jadi pada akhirnya, saya menabung lebih banyak," ungkap si manusia kupon ini.

Hiroto Kiritani tadinya adalah seorang pemain shogi (catur Jepang) profesional. Dia terjun ke investasi saham saat masih berusia 35 tahun. Dia pun diundang untuk mengajar shogi di perusahaan investasi, Tokyo Securities Kyowakai. Dia juga terpukau oleh ide memiliki suku cadang dari berbagai perusahaan.

Hiroto Kiritani, si manusia kupon (amazingcoolpictures.blogspot.com)

Kiritani pun membelisaham pertamanya pada tahun 1984 silam. Dia pun mengembangkan jual-beli sahamnya. Bahkan didorong oleh gelembung saham di Jepang tahun 1980-an.

Kemudian pada Desember 1989, Nikkei Stock Averagejatuh. Dia pun kehilangan uang hingga 100 juta yen. Hal itu menjadi pukulan telak baginya. Namun hal itu juga membantunya menemukan nilai keuntungan investor.

Sebenarnya, selama profit suatu perusahaan akan tetap di atas amabang batas tertentu. Nah, pemegang saham berhak atas keuntungan yang ditawarkan dalam bentuk kupon atau voucher. Itulah peluangnya.

Dalam masa sulitnya ketika jatuhnya bursa saham Jepang tahun 1989 itulah Kiritani terbantu dari keuntungan investor. Situasi ini memungkinkan dia untuk membeli makanan dan pakaian tanpa mengeluarkan uang sepeser pun!

Kejatuhan serupa juga terjadi setelah gempa bumi Jepang tahun 2011 lalu. Pasar saham kembali jatuh. Namun hidup si manusia kupon ini kembali selamat berkat kupon dan voucher yang lebih dari cukup untuk hidupnya.

Dia mengandalkan kupon dan voucher selama 36 tahun! (naijatask.com)

Setelah itu, Hiroto Kiritani pun jadi pemberitaan di Jepang setelah kemampuan hidupnya yang eksklusif dari kupon dan voucher. Dia pun jadi terkenal dengan cepat di Jepang.

Kiritani mengklaim bahwa dia bisa mendapatkan akses ke semua hal yang dia butuhkan hanya dengan kupon. Satu kupon memungkinkan dia untuk pergi ke bioskop secara gratis hingga 300 kali setahun.

Sementara kupon lainnya menawarkan keanggotaan gym gratis. Asik banget pokoknya.

Kiritani bahkan bisa membeli sayuran dengan kupon dari perusahaan. Hal ini memungkinkannya memilih berbagai produk makanan dari katalog dengan harga yang sangat murah. Bahkan gratis.

Meski dia bisa berbelanja dengan kupon dan voucher, Hiroto Kiritani mengatakan bahwa dia lebih suka makan di luar. Tentunya menggunakan kupon yang dia miliki dan hampir tak terbatas.

Dia nyaris gak pernah keluar uang sama sekali (gettyimages.com)

Kiritani sendiri memiliki saham di lebih dari 1.000 perusahaan dan korporasi Jepang. 900 di antaranya adalah saham preferensial.

Maka itu, dia memiliki semua jenis kupon untuk digunakan darisemua hal yang dia butuhkan. Dia pun jadi begitu terbiasa dengan kupon dan voucher dalam 36 tahun terakhir. Ada yang mau gak kayak gini? Asik juga loh sebenernya.

Dia bisa dapatkan banyak halyang dia inginkan dari kupon-kuponnya (gettyimages.com)