Swab test jadi hits setelah corona melanda. Padahal tes ini udah ada sejak lama sebagai salah satu tindakan medis untuk uji kesehatan.
Di tengah pandemi karena corona ini bannyak isu yang berkembang di masyarakat. Ada yang beneran dan hoax juga. Beritanya suka aneh-aneh aja gengs. Salah satunya kabar mengenai test swab ini.
Salah satu yang gak jelas asalnya darimana adalah test PCR yang dibilang bisa merusak otak. Terutama ketika sampelnya diambil dari swab hidung.
Ya emang sih test swab ini bisa gak nyaman. Karena ada benda asing yang harus dimasukkan ke dalam hidung. Bisa sakit juga mungkin buat sebagian orang.
Tapi metode ini udah sesuai standar kemanan kesehatan kok. Bukan hasil karangan semata gengs. Dan udah lama digunakan di bidang medis.
Cocoklogi yang salah kaprah ini bisa dipercaya sama masyarakat di tengah suasana yang gak kondusif. Bikin semakin resah dan ragu buat test swab.
Test Swab (ciputrahospital.com)
Beredar hoax ykalau alat PCR test terkontaminasi dengan zat berbahaya. Bisa ada virus atau sesuatu yang tak dipahami orang awam. Selain itu, pengaplikasian swab test adalah pada rongga dalam belakang rongga hidung, dianggap membahayakan Sawar Darah Otak.
Bagian membran yang memisahkan sirkulasi darah dengan cairan esktraselular otak dalam sistem syaraf pusat. Harga test yang beragam juga bikin orang jadi gak percaya dan ragu buat melakukan test ini.
Sawar Darah Otak (id.dralexjimenez.com)
Dr. Anton Sony Wibowo dari UGM adalah pakar THT, menjelaskan kalau swab test gak berbahaya. Ia menjelaskan bahwa uji usap ini aman karena dilakukan hanya sampai nasofaring.
Kondisi yang menyebabkan kerusakan hanya mungkin terjadi kalau memang dinding dasar otak pecah akibat trauma maupun adanya tumor. Test ini juga cuma mengambil sampel lendir dan gak berbahaya.
Nah gengs, kalau ada berita hoax jangan langsung percaya ya...
Swab berbahaya untuk otak (theverge.com)