Kasus madu palsu ini mengingatkan kita harus waspada dan teliti banget kalau beli produk. Bukannya sehat malah sebaliknya. Mengkonsumsi barang palsu berbahaya buat kesehatan.
Polda Banten baru aja mengungkapkan praktik bisnis pembuatan madu palsu. Pelaku berinsial TM (35) ditangkap di wilayah Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (4/11/2020).
Dulunya TM ini bekerja sebagai pembuat mie. Tapi karena permintaan madu meningkat ketika pandemi, dia jadi alih profesi gengs. Jhatnya, ada pandemi malah dijadikan aji mumpung berbuat gak baik.
Madu yang asli bisa menyehatkan tubuh. Tapi efek minum madu palsu bisa bikin muntah dan sakit perut. Setelah diuji produk palsu ini gak ada madunya sama sekali loh gengs.
"Banyak warga Banten yang sakit perut setelah minum madu ini," ujar Kasubdit Indag 1 Direktorar Reserse dan Kriminal Khusus Polda Banten, Doffie Fahlevi.
Tempat produksi madu palsu (kompas.com)
Madu palsu ini diproduksi bersama dengan dua rekannya di Jalan SMA 101 Joglo, Kembangan. Kondisi pabriknya juga sangat kotor. Drum yang berisi campuran madu palsu banyak berisi lalat mati di permukaannya.
Proses pembuatan madu itu gak pakai resep yang pasti, cuma dikira-dikira aja loh gengs.
"Pelaku menggunakan bahan itu dengan kira-kira, warnanya bagaimana sudah cukupkah, manisnya sudah cukupkah, kentalnya sudah cukupkah. Itu semua mengira-ngira," jelas Doffie
Salah satu bahan yang digunakan adalah molases.
Bikin sakit perut (your.md)
"Molases tersebut merupakan salah satu campuran pakan ternak sehingga berbahaya buat dikonsumsi," ujar Doffie.
Omset yang mereka dapatkan dalam satu bulan bisa mencapai Rp 600 juta. Madu ini dijual di pinggir jalan dan online hingga ke luar daerah.
"Kalau kita kalkulasi penghitungan antara modal sampai dengan hasil, pelaku MS ini dalam satu tahun dapat meraup keuntungan Rp 8 miliar dari jualan madu saja," kata Nunung kepada wartawan saat di Mapolda Banten, Selasa (10/11/2020).
Hati-hati ya gengs kalau beli makanan dan minuman yang tanpa label BPOM. Bisa-bisa palsu dan bahaya buat kesehatan.
Madu siap jual (kompas.com)