Ada Konvoi Moge, Mending Minggir Atau Tetap Stay Cool?

Gimana sikap yang harus kita ambil terhadap konvoi Moge?

Moge alias motor gede emang sering banget konvoi gengs, kalau pas kita ada di lampu merah tuh pas kebetulan di tengah-tengah kerumunan mereka kok jantung kita berdebar begitu kencangnya ya? Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta? Ya enggak lah~

Pasalnya, konvoi moge sering banget kelihatan arogan dan garang di jalanan. Ya hal itu wajar kalau mengingat soal mesinnya yang besar dengan kecepatan tinggi, wajar kalau suaranya kek gledek....

Gara-gara itu seolah kita yang sedang asik-asiknya di tengah jalan secara tak langsung harus minggir.

Seperti yang dilansir dari Detik.com, secara peraturan, tak ada kewajiban pengendara untuk memberikan jalan kepada konvoi moge. 

Dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 134 menyatakan, hanya ada tujuh kendaraan yang harus diprioritaskan.

Adapun ketujuh pengguna jalan yang harus dikasih jalan adalah pemadam kebakaran, ambulans, kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas, kendaraan pimpinan lembaga negara kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara, iring-iringan pengantar jenazah, dan konvoi dan/atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Rombongan moge (NAsional.Tempo.com))

Namun, konvoi moge yang kerap memacu kecepatan tinggi terkadang membuat pengendara lain mau tidak mau harus minggir dan memberikan jalan. Memang bakal menyulut emosi, tapi setidaknya cara memberikan jalan kepada konvoi tersebut mengurangi risiko konflik yang akan terjadi.

"Kalau kecepatan mereka di atas kita, buka dan kasih jalan," kata Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana.

Menurut Sony, dengan minggir dan memberikan jalan kepada konvoi tersebut setidaknya mengurangi risiko kecelakaan juga.

"Kecepatan rata-rata di masing-masing jalan kan berbeda-beda. Misalnya, jalan provinsi kecepatan rata-rata 60 km/jam, ketika ada kendaraan yang ingin menyusul atau konvoi dan kecepatan lebih tinggi ya harus dikasih space untuk menyusul. Nggak ada untungnya juga menghalang-halangi," sebutnya.

Rombongan moge (Merdeka.com)

Menghindari kecelakaan dan konflik


Hal senada juga disampaikan praktisi safety/defensive driving, Andry Berlianto. Menurut Andry, minggir dan memberikan jalan kepada konvoi merupakan cara aman untuk menghindari konflik atau kecelakaan.

"Semata-mata antisipasi bad things happen atau munculnya arogansi. Pastikan menepi ke lajur kiri untuk membuka ruang jalan," sebutnya.

"Tidak mau mengalah akan menambah runyam masalah dan memancing konflik. Jadi dari sisi defensive/safety-nya ya mengalah untuk menghilangkan risiko berseteru dengan pihak lain," sebut Andry.

Ya gitu aja deh gengs, percaya kalau kalian emang bernyali, tapi ya biar gak ada kecelakaan aja sih, safetyridding gitu. Gimana kalau menurut kalian?

Rombongan moge (AyoJakarta.com)