Jenazah Pemuda Ini Masih Utuh Setelah 14 Tahun Dikubur, Semasa Hidup Sangat Taat Agama

Jenazah Carlo masih utuh dan dipajang untuk umum.

Jenazah seorang pemuda masih utuh meski udah meninggal 14 tahun yang lalu. Kisah hidup pemuda ini ngasih inspirasi pada banyak rang di dunia. Semasa hidup, dia adalah remaja yang sangat taat beragama.

Carlo Acutis meninggal pada usia 15 tahun setelah berjuang melawan leukimia. Dia adalah remaja cerdas yang sangat berbakat dengan teknologi sejak kecil. Orang tuanya yakin dia bakalan punya masa depan yang cerah. Tapi ternyata yang terjadi justru, Carlo Acutis meninggal karena leukimia.

Sejak umur sembilan tahun, Carlo hampir menguasai Operating System (OS) untuk aplikasi mobile, website, atau desktop. lalu tahun 2004, ia pernah membuat website khusus informasi iman kekatolikan. Februari 2020, di umur 12 tahun, Carlo sudah bisa merancang flowchart, menulis kode program, dan menguji program.

Meski masih remaja, Carlo Acutis termasuk sangat beriman dan taat beragama. Dia sangat senang menghadiri Misa harian, rajin berdoa Rosario, dan menerima Sakramen Tobat mingguan.

"Kristus hadir selalu dengan cara yang sama ketika pertama kali datang di dunia. Saat ini kita beruntung karena telah melihat-Nya di gereja lewat Ekaristi. Untuk apa kita menolak-nya? Kita perlu terbuka menerimanya," tulis Carlo dalam websitenya semasa hidup.

Jenazah remaja masih utuh (ctsbooks.org)

Carlo meninggal dunia di Monza, Milan, Italia, tanggal 12 Oktober 2006. Jenazahnya dimakamkan di Gereja St. Maria Mayor di Assisi. Dan jenazahnya masih utuh meski udah meninggal selama 14 tahun.

Tubuhnya dibaringkan di kuburan kaca di mana dia dapat dihormati oleh para peziarah sampai 17 Oktober.

Dia ditampilkan dengan jeans dan sepasang sepatu Nike, pakaian kasual yang dia sukai dalam hidup.

Jenazah Carlo yang masih utuh (thecatholicuniverse.com)

"Tubuhnya utuh, dan semua organ masih lengkap. Rekonstruksi hanya dilakukan di bagian wajah," kata Fransiskus Carlos Acacio Goncalves Ferreira.

Tak seperti jenazah lainnya, jenazah Carlo dipamerkan dengan mengenakan pakaian sehari-hari. 

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah kita akan melihat jenazah dengan jieans, sneakers, dan sweater," kata Carlos.

Carlo anak yang tat (independent.uk)