4 mitos penularan covid-19, benar nggak sih?ternyata begini faktanya!

Benar nggak sih mitos-mitos penularan covid-19 tersebut? yuk kepoin!

Ketika pandemi virus Corona baru (Covid-19) meluas di seluruh dunia, banjir informasi tentang wabah virus ini yang membuat sulit untuk memisahkan mana fakta dan mitos yang benar. 

Salah satu informasi seputar Covid-19 yang banyak beredar tu tentang penularan Covid-19 kan yaa, namun informasi tersebut perlu dibuktikan terlebih dahulu sebelum kalian percaya sama mitos- mitosnya.

Yuk kepoin,benar ngga sih mitos-mitos penularan covid-19 ini!

1. Mitos Covid-19 bisa menyebar lewat gigitan nyamuk

   Faktanya ya gais,Corona itu tidak dapat disebarkan melalui gigitan nyamuk karena virus covid-19 ini hanya bisa ditularkan melalui tetesan penderita yang terinfeksi Covid-19. Sedangkan nyamuk itu hanya bisa menyebarkan bakteri saja.

2. Mitos bahwa anak-anak tidak dapat tertular virus corona

   Anak-anak pasti bisa tertular COVID-19, meskiPUN laporan penyakit serius pada anak jarang terjadi.

   Buktinya sebuah studi CDC terhadap anak lebih dari 1,3 juta kasus Covid-19 di AS. dari Januari hingga Mei menemukan bahwa tingkat infeksi yang dikonfirmasi pada anak di bawah usia 9 tahun adalah 52 kasus per 100 ribu orang dalam populasi anak-anak tersebut, dibandingkan dengan rata-rata 400 kasus (dari segala usia) per 100 ribu orang di populasi AS secara keseluruhan.

   Studi CDC lain menemukan bahwa di antara 52 ribu kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan dari Februari hingga Mei, hanya 16 kematian yang dilaporkan pada orang di bawah usia 18 tahun.

   Eits! tapi walaupun seperti itu, tidak semua anak terhindar dari COVID-19. Dalam kasus yang jarang terjadi, anak-anak dengan infeksi COVID-19 saat ini atau sebelumnya telah mengembangkan apa yang disebut sindrom inflamasi multisistem (MIS-C).

(CNN Indonesia)

3. Mitos Jaringan 5G dapat membantu penyebaran corona

   Hahaha ada-ada saja ya!Jaringan 5G tidak dapat menyebarkan corona Covid-19 dan tidak bisa disebarkan melalui jaringan radio ataupun telepon. COVID-19 juga menyebar di negara-negara yang tidak memiliki jaringan 5G.

   COVID-19 disebarkan melalui cairan pernapasan yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi saat mereka batuk atau bersin. Orang lain bisa terinfeksi kalau mereka menyentuh permukaan yang terkontaminasi lalu masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, atau mulut mereka.

4. Mitos COVID-19 bisa menular lewat kentut

   Klaim COVID-19 bisa menular lewat kentut belum terbukti secara ilmiah yaa.

   WHO menyatakan, penyebaran utama dari Virus Corona adalah melalui droplets (tetesan) yang disebarkan ketika seseorang batuk, bersin, maupun bicara. 

(Kompas Tekno)