Seperti yang kita ketahui Pluto adalah planet yang letaknya jauh dari matahari dan dikategorikan sebagai planet terkecil.
Pada tahun 2006 silam Pluto beserta tiga objek lain di tata surya yang memiliki ukuran yang hampir sama dengan Pluto yaitu Makemake, Eris dan Ceres.
Dilansir dari Okezone.com, Bersama dengan planet kerdil lainnya, Pluto terletak di Sabuk Kuiper. Layaknya planet lain yang tinggal di Sabuk Kuiper, Pluto terdiri dari batu dan es.
Pluto adalah objek terbesar yang diketahui di wilayah Sabuk Kuiper. Beberapa menyebutnya “Raja sabuk Kuiper”.
Satu hal yang pasti, Pluto memiliki lingkungan yang sangat aneh. Ketika planet lain mengorbit pada Matahari, Pluto tidak mengorbit pada Matahari.
Jika Anda tinggal di Pluto, Anda harus hidup 248 tahun di Bumi untuk merayakan ulang tahun pertama Anda di Pluto. Hal itu dikarenakan letak Pluto yang sangat jauh dengan Matahari, bahkan terangnya cahaya Matahari di Pluto sama dengan cahaya dari bulan purnama di Bumi.
Selain itu, jika Anda tinggal di Pluto, Anda akan melihat Charon (satelit terbesar Pluto) hanya dari satu sisi planet. Orbit Charon di sekitar Pluto membutuhkan sekitar enam setengah hari di Bumi.
Jadi Charon selalu “melayang” di tempat yang sama di permukaan Pluto, dan sisi yang sama dari Charon selalu menghadap Pluto.
Pluto (Wikipedia.org)
Nama Pluto Diusulkan oleh Anak Berusia 11 Tahun
Tahu gak sih, Ketika penemuan planet kesembilan ini diumumkan pada 13 Maret 1930, planet tersebut belum dinamai. Venetia Burney, seorang siswi dari Oxford, Inggris, yang tahu jika nama Planet sebelumnya diambil dari nama Dewa Yunani, mengusulkan nama ‘Pluto’ yang merupakan nama Dewa Yunani Dunia Bawah.
Pluto Memiliki 5 Satelit
Yang pertama sekaligus yang terbesar adalah Charon, ditemukan pada tahun 1978. Berikutnya, Hydra dan Nix, yang keduanya ditemukan pada 2005.
Pada 2011, giliran Kerberos yang ditemukan. Terakhir, Styx yang ditemukan setahun setelah penemuan Kerberos.
Pluto (Detik.com)
Pluto Terkadang Memiliki Atmosfer
Dilansir dari Kumparan.com, Ketika orbit elips Pluto membawanya lebih dekat ke Matahari, permukaan esnya mencair dan membentuk atmosfer tipis, terutama nitrogen yang perlahan terlepas dari planet ini. Begitu juga kabut metana yang melayang sekitar 161 kilometer di atas permukaan.
Metana tersebut dipisahkan oleh sinar matahari menjadi hidrokarbon yang jatuh ke permukaan dan melapisi es dengan penutup gelap. Ketika Pluto bergerak menjauh dari Matahari, suasana kemudian membeku kembali menjadi padat.
Nah jadi itulah kenapa 1 tahun di Pluto sana bisa jadi 248 tahun di Bumi gengs. Gimana nih menurut kalian?
Pluto (Suara.com)