Pertama dalam Sejarah! Mahasiswi Beragama Hindu Wisuda di Kampus Islam Mengenakan Jilbab

Pertama dalam Sejarah! Mahasiswi Beragama Hindu Wisuda di Kampus Islam Mengenakan Jilbab

Sekolah adalah hak semua anak. Mau yang miskin ataupun kaya, mau yang beragama atau yang tidak, semua orang berhak sekolah. Nah, sekolah swasta yang dikelola oleh yayasan agama tertentu pun tidak bisa melarang calon siswa yang berbeda agama untuk mendaftar.

Meski ya jika seseorang mendaftar di sekolahan swasta dengan yayasan, tentu siswa tersebut harus mengikuti aturan yang dibuat sekolahan tersebut.

Salah satu contohnya, mahasiswi beragama Hindu ini yang kuliah di kampus Islam, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

Ia adalah Ananda Ayu Masnathasari, mahasiswi Fakultas Kedokteran UMI Makassar. Ayu yang seorang pemeluk Hindu berhasil menyelesaikan program profesi dokter di kampus UMI.

# Mengenakan Pakaian Muslimah

Karena studi di kampus Islam. Mau tidak mau, Ayu yang beragama Hindu harus mengikuti peraturan yang berlaku. Jadi, sekitar 5,8 tahun menjalani program profesi dokter, wanita kelahiran Kabupaten Takalar ini setiap hari harus mengenakan pakaian muslimah.

Tidak hanya kerudung ala kadarnya. Sehari-hari Ayu bahkan mengenakan pakain tertutup dengan hijab yang sesuai dengan ajaran Islam. Penampilannya persis seperti mahasiswi muslim yang lain.

Dikutip dari Suara.com. Meskipun awalnya Ayu mengaku tidak mudah, tapi toh akhirnya ia bisa beradaptasi juga. 

“Tidak mudah Pak, tapi jadinya saya setiap hari banyak belajar. Lebih siap diri saja. Setiap hari ada tantangan baru. Apa lagi besok,” kata Ayu dalam video wawancara dengan Dekan Fakultas Teknologi Industri UMI Zakir Sabhara, Kamis, 17 September 2020.

Fakultas Kedokteran UMI Makassar (indonesiacollege.co.id)

# Kampus Memberikan Kompensasi

Ayu memang wajib mengikuti aturan berbusana. Namun, karena bagaimanapun ia beragama non Islam, makan kampus pun memberi kompensasi pada Ayu saat ia menjadi maba.

Jadi, ketika teman-temannya harus mengikuti pesantren selama sebulan, Ayu diperbolehkan untuk tidak mengikutinya. Gantinya, Ayu diwajibkan untuk belajar di Pura sesuai dengan agama yang dianutnya.

Orangtua Ayu merupakan warga Tabanan, Bali. Ayahnya bekerja sebagai guru olahraga di salah satu SMP di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. 

Ayu wisuda dengan mengenakan pakaian muslim (kaltim.suara.com)

Ayu mengaku bisa beradaptasi dengan cukup mudah di lingkungan Islam. Ia juga tidak menemukan kendala berarti yang bisa mengganggu program studi profesinya. Lulus pun tanpa hambatan, ujarnya.

Pihak kampus bahkan memberikan penghargaan kepada Ayu atas prestasi dan kerasnya selama studi. Ayu diberikan kesempatan untuk memberikan pidato di depan teman sarjananya, mahasiswa, dan dosen UMI.

Salah satu dekan, Zakir Sabhara, yang adalah Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) merasa sangat bangga pada Ayu. Menurutnya, Ayu hebat karena bisa beradaptasi dengan cepat, dan nyaman belajar meski dia minoritas. 

Zakir bahkan sempat meneteskan air mata saking terharunya, “Ini anak kerennya kedokteran. Pertama kalinya di kedokteran mahasiswa agama Hindu.”

Dari kisah Ayu, Zakir mengajak setiap orang untuk belajar. Bahwa meski memiliki perbedaan: agama, suku, ras, ataupun golongan, kesatuan harus tetap dijaga.

Wiiii salut buat Ayu, Kampus UMI dan Pak Zakir!! 

Tempat ibadah Agama Hindu (hindualukta.blogspot.com)