Kisah Sedih Pasien COVID-19, Ayah Ibunya Wafat Dalam Sehari, Kini Hidup Sendirian

Sungguh malang betul nasib pashien Covid-19 ini gengs, ayah dan ibunya wafat karena....

Corona adalah pandemi yang jelas banget berbahaya dan terbukti meluluh lantahkan dunia, banyak korban jiwa, ekonomi hancur, dan bahkan mengancam pertahanan negara.

Bicara soal korban jiwa, kali ini ada kisah sedihndari seorang pasien Covid-19 yang mengisahkan satu keluarga terpapar virus tersebut.

Sedihnya, hanya dalam waktu 30 menit saja kini hidupnya sebatang kara gengs.

Dilansir dari Hops.id, Seperti halnya yang dialami oleh seorang pria asal Sidoarjo, Jawa Timur. Melalui akun jejaring media sosial Twitternya @Nonameaja35 mengisahkan pengalaman sedih yang dialami olehnya beberapa waktu lalu.

Dalam cuitannya, ia mengatakan bahwa virus Corona benar-benar berbahaya lantaran ia bersama keluarganya sempat terpapar virus tersebut.

Bahkan ia harus kehilangan kedua orangtua dalam waktu yang relatif singkat. Di mana kedua orangtuanya meninggal di hari yang sama, dengan selisih waktu tak lebih dari 30 menit. Tak berhenti sampai di situ, keesokannya sang nenek pun juga wafat.

Setelah mendapat perawatan selama 18 hari, kini ia sudah berangsur pulih. Meski begitu, saat ini ia harus hidup sebatang kara lantaran orang-orang terdekatnya telah meninggal mendahuluinya.

Cuitan pasien (Twitter @Nonameaja35)

“Covid nggak main-main loh ya, keluargaku kena semua, ayah dan mamaku meninggal dalam 1 hari, selisih 30 menit aja. Kemudian besoknya nenekku juga meninggal, sedangkan aku dirawat 18 hari, dan sekarang harus hidup sendirian, jadi jangan dianggap remeh,” tulisnya.

Dalam cuitan lainnya, ia mengenang masa-masa sedih ketika harus dirawat seorang diri di sebuah Rumah Sakit, di mana tak ada keluarga yang menemaninya.

Lalu, ia menceritakan bagaimana keluarganya meninggal dalam kesendirian, serta ketika di pemakaman pun dijaga sangat ketat. Ia pun hanya melihat prosesi kedua orangtuanya dari kejauhan.

“Dirawat di RS juga sendirian, tidak ada keluarga yang nungguin, jadi sedih kalo ingat itu, meninggal dalam kesendirian, pemakaman juga super ketat, hanya boleh lihat dr kejauhan. Nih buktinya, ortuku meninggal dalam sehari, hanya beda 30 menit,” katanya.

Cuitan pasien (Twitter @Nonameaja35)

Ia membagikan pula sebuah foto yang menggambarkan suasana mencekam ketika keluarganya dijemput oleh tim medis yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) hazmat. Kala itu, ambulans datang untuk menjemput pada pukul 10 malam.

“Ini malam hari sebelum keluargaku meninggal, coba bayangin, betapa mencekamnya malam itu, sekeluarga tiba-tiba sesak nafas akut, dijemput ambulance jam 10 malam dan keesokan harinya langsung meninggal semua,” ujarnya.

Waduh sedih banget ya gengs, gimana nich menurut kalian tentang kisah yang dialami pasien Covid-19 ini?

Cuitan pasien (Twitter @Nonameaja35)