Handphone udah jadi kebutuhan primer buat orang jaman sekarang. Bahkan satu orang bisa punya lebih dari satu gadget. Ada handphone, tabelt dan sebagainya.
Gak kelihatan kotor sih, tapi barang yang digunakan setiap hari pastinya punya banyak kuman dan bakteri. Kalau dilihat pakai mikroskop pasti banyak banget. Juga gak ketinggalan virus berbahaya.
Pikirkanlah: Kamu membawanya hampir ke mana pun kamu pergi. Ke dapur, makan, jalan-jalan, ke bioskop, dan bahkan ke kamar mandi. Gak jarang kamu ngasih pinjam ponsel kepada teman dan orang asing untuk menunjukkan foto dan video lucu.
Dari semua itu kamu sering mengangkat telepon dan menyentuhkan layarnya ke wajah. handphone bisa jadi gak ramah terhadap wajah. Dengan memahami bagaimana gadget memengaruhi kulit, kamu bisa mengambil langkah-langkah untuk menjaga kulit tetap sehat.
Infeksi dan Iritasi Bakteri
Dalam sebuah penelitian, 92% peserta mengakui bahwa mereka sadar ponsel mereka mengandung bakteri, tetapi hanya 38% yang melaporkan bahwa mereka benar-benar membersihkan ponsel setidaknya setiap minggu.
Faktanya adalah jutaan bakteri bikin gadget kamu jadi "rumah". Ini bahkan lebih mungkin terjadi pada wanita, yang lebih cenderung berbagi ponsel mereka dengan orang lain, yang meningkatkan kemungkinan mengumpulkan bakteri, dan yang sering membawa ponsel mereka di dompet, memberi bakteri tempat yang gelap dan panas untuk berkembang biak.
Wanita sedang menelepon (etopuponline.com)
Kuman pada ponsel mungkin tidak akan bikin kamu sakit secara fisik, tetapi strain E. coli dan Staphylococci dan virus flu dapat hidup di ponsel selama beberapa hari. Lebih buruk lagi, sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa satu dari enam ponsel mengandung kotoran.
Menekan ponsel ke wajah memungkinkan bakteri di permukaan bercampur dengan keringat, minyak, dan riasan. Sangat sempurna untuk jerawat atau iritasi kulit lainnya.
Bunuh kuman dari ponsel dengan membersihkannya setiap beberapa hari menggunakan pembersih antibakteri. Sebagian besar produsen ponsel menyarankan untuk membeli tisu basah yang dibuat khusus untuk tujuan ini, karena tisu beralkohol dan tisu antibakteri standar dapat menghilangkan lapisan pelindung dari ponsel.
Bakteri di handphone (futurism.com)
Reaksi Alergi yang Tidak Terduga
Banyak orang mengalami reaksi alergi terhadap logam atau bahan yang berbeda, seperti nikel, kobalt, kromium, dan silikon. Jika ada sensasi terbakar atau ruam di telinga, pipi, atau garis rahang, mungkin alergi bahan di ponsel. Para ahli menyebut kondisi yang muncul ini "dermatitis ponsel".
Alergen yang paling umum ditemukan di ponsel adalah nike. Dan satu penelitian menemukan 90% ponsel lipat mengandung nikel di casing atau kancingnya. Masalahnya lebih sedikit terjadi pada smartphone, tetapi produsen smartphone terkemuka melaporkan jejak nikel telah ditemukan di produk mereka.
Luka Bakar dan Perubahan Warna
Jika ponsel telah terpapar sinar matahari, di pengisi daya untuk beberapa saat, atau digunakan terlalu lama, permukaannya bisa menjadi sangat panas.
Saat handphone mengeluarkan panas di samping kulit kamu dalam jangka waktu yang lama, hal itu dapat mengganggu produksi melanin, yang mengakibatkan bintik-bintik hitam atau kulit berjerawat.
Hindari perubahan warna dengan berbicara di speaker ponsel atau headset selama panggilan panjang.
Alergi pada handphone (insurethebox.com)