Tidak hanya belakangan, Indonesia memiliki masalah dan berseteru dengan Malaysia. Di era pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia juga ternyata pernah memiliki hubungan yang tak baik dengan negara tetangga yang satu ini.
Kala itu, saking panasnya konflik antara Indonesia dan Malaysia. Sempat muncul semboyan Ganyang Malaysia. Peperangan antara Indonesia dan Malaysia pun kabarnya siap meletus.
# Persiapan Soekarno Melawan Malaysia
Dalam rangka menyiapkan negaranya untuk perang melawan Malaysia. Presiden Soekarno menyiapkan kekuatan tempurnya. Kemudian diselenggarakanlah Operas Dwikora. Soekarno juga menyiapkan pasukan yang terdiri dari gabungan para sukarelawan dan pasukan TNI/Polri.
Saat konflik itu terjadi. Malaysia mendapat dukungan langsung secara penuh oleh militer Inggris. Dengan kata lain, sebenarnya kekuatan militer yang dimiliki Malaysia tidak bisa diimbangi oleh Indonesia.
Apalagi Inggris sendiri mengaku tidak main-main untuk membela Malaysia. Inggris bahkan mengancam akan ngebom Jakarta menggunakan Avro Vulcan, pesawat bom nuklir jarak jauh.
Dwi Komando Rakyat tahun 1964 (wawasansejarah.com)
Avro Vulcan dapat membom target dari jarak jauh, lebih dari 4000km dengan bom seberat 45.000 kg. Pangkalan Vulcan yang berada di Darwin, Australia pun bisa memudahkan Inggris membantai Jakarta.
# Rudal SA-2 Rusia
Pesawat bom nuklir Avro Vulcan (warbirdsnews.com)
Meskipun terdengar menyeramkan. Ancaman bom dari Inggris tidak membuat Presiden Soekarno takut. Sebab saat itu Jakarta sudah memiliki sistem pertahanan udara kuat berupa pangkalan rudal jarak jauh SA-2 Guideline yang dibeli dari Rusia.
Di tahun 1960-an, AS dan Inggris memang dua negara yang paling takut pada rudal SA-2.
Hal tersebut disebabkan karena satu unit pesawat mata-mata AS, U-2, pernah jatuh ditembak Rusia menggunakan rudal SA-2. Pesawat mata-mata tersebut saat itu sedang terbang di atas Moskow, dan pilotnya pun berhasil ditangkap.
Jika Vulcan bisa terbang pada ketinggian maksimal 17.000km, rudal SA-2 andalan Rusia bisa menghantam target dari jarak 20.000km.
Berkat beberapa pangkalan rudal SA-2 yang ada di Jakarta: Cilodong, Cilincing, Tangerang, dan Pondok Cabe. Vulcan yang tadinya bersiap menyerang Jakarta, tidak jadi meluncur.
Sayangnya, pasca pemerintahan Soekarno, sistem pertahanan udara Indonesia sudah tak sekuat sebelumnya. Jakarta kemudian sangat rawan diserang pesawat pembom atau rudal balistik milik musuh.
Presiden Soekarno memang keren sih. Beliau selalu jadi panutan untuk soal mempertahankan kedaulatan dan menjunjung tinggi martabat bangsa dan negaranya.
Semoga kita bisa belajar banyak dari sosok Presiden pertama Indonesia yang satu ini ya ges.
Rudal SA-2 dari Rusia (indomiliter.com)