Nama adalah doa, begitulah yang dipercaya banyak orang di Indonesia. Tapi biasanya, orang-orang dari berbagai suku di Indonesia punya nama keluarga. Sementara orang Jawa tidak.
Kenapa sih orang Jawa biasanya nggak punya nama keluarga seperti suku-suku lain di Indonesia?
Yap, orang-orang dari berbagai suku di Indonesia rata-rata punya nama keluarga. Mulai dari Batak, Minang, Manado, Bugis, Ambon, hingga Papua, rata-rata punya nama keluarga.
Nama keluarga juga biasanya melekat pada nama orang asing dari berbagai belahan dunia.
Tapi Suku Jawa sendiri rata-rata nggak punya nama keluarga di belakang namanya. Bahkan ada nama seseorang yang hanya satu kata aja.
Demi mengetahui hal ini, seorang antropolog asal Amerika Serikat bernama Clifford Geertz berusaha menemukan jawabannya. Geertz pun melakukan penelitian terkait hal ini selama bertahun-tahun dengan menetap di Kediri, Jawa Timur.
Kenapa sih orang Jawa rata-rata gak punya nama keluarga? (etnis.id)
Dari penelitiannya itu, dia menulis buku berjudul "Religion of Java". Buku itu kemudian mengungkap alasan kenapa banyak orang Jawa tidak memiliki nama keluarga.
Geertz mengungkap bahwa umumnya orang Jawa tidak memiliki nama keluarga hingga dekade 1960-an. Tapi ada pengecualian bagi kalangan ningrat.
Menurutnya, orang-orang Jawa dari kelas Abangan seringkali menamai anaknya berdasarkan hari atau neptu kelahirannya. Seperti Rebo, Senen, Pon, Kliwon, dan seterusnya.
Besar dugaan bahwa nama yang cukup singkat ini agar lebih praktis dan mudah diingat. Terutama saat sebuah keluarga atau individu melakukan ritual 'selametan'. Bisa juga untuk perhitungan hari baik untuk hajatan lainnya.
Clifford Geertz pernah meneliti hal ini (geotimes.co.id)
Orang-orang Jawa dari kalangan pesantren cenderung memiliki nama yang lebih islami. Misalnya Ahmad atau Rahmat. Sementara orang-orang Jawa dari kalangan priyayi cenderung memiliki nama-nama yang berbeda dan terlihat lebih berpendidikan seperti Joko atau Bambang.
Di balik itu, orang Jawa ternyata nggak begitu memikirkan soal nama anak. Menurut orang Jawa, nama bisa diganti saat diperlukan. Misalnya ketika sakit atau mengalami perubahan status sosial. Nama seseorang pun bisa diganti agar lebih baik.
Sementara untuk keluarga dari kalangan ningrat, nama keluarga memang bisa menjadi semacam penanda bahwa mereka berasal dari golongan yang harus dihormati. Karena itu, nama orang Jawa terlihat unik dan memiliki ciri khas yang sangt kental dengan budaya Jawa.
Katanya, biar nama bisa diganti ketika melakukan ritual 'selametan' (temukonco.com)
Hingga kini, banyak orang Jawa yang memakai nama keluarga karena berasal dari golongan ningrat. Atau setidaknya memiliki relasi dengan tokoh besar atau kerajaan-kerajaan di Jawa.
Jika kamu adalah orang Jawa, apakah kamu punya nama keluarga juga? Rata-rata sih tidak ya. Coba deh cek lagi akta kelahiran atau tanya orang tua kamu.
Kecuali nama-nama anggota keluarga Keraton Yogyakarta misalnya (kratonjogja.id)