Cincin Raja Sulaiman, Bentuk dan Makna Sebagai Benda Jimat yang Melegenda

Cincin sulaiman dikenal punya kekuatan magis dan digunakan oleh orang Islam Melayu.

Jimat masih dikenal sampai sekarang sebagai benda yang memiliki kekuatan magis tertentu. Biasanya berbentuk barang dengan kekugaan yang beragam.

Cincin Raja Sulaiman juga dipercaya sebagian orang sebagai jimat yang punya kemampuan khusus. Di cincin itu ada smbol-simbol yang susah dipahami apa maknanya. Apa sih yang dimaksud cincin Sulaiman ini?

Simbol dalam benda atau jimat juga ditemukan di wilayah Asia Tenggara dan nusantara gengs. Sebuah manuskrip memperlihatkan adanya dokumen yang ditulis mirip seperti rajah (azimat), berupa tulisan arab yang disertai simbol-simbol tertentu.

Hal ini muncul dalam teks-teks Islam dari seluruh kepulauan Melayu. Dalam manuskrip Batak dari Sumatera Utara yang ditulis di atas kulit pohon kemudian dilipat dengan gaya akordeon dikenal dengan sebutan pustaha.

Berisi teks tentang ramalan dan mantra, dan disusun oleh dukun yang dikenal di Batak sebagai datu. Banyak pustaha berisi diagram magis dengan tinta merah dan hitam. Simbol yang sering muncul dalam buku-buku Batak ini adalah desain dua kotak yang tumpang tindih, yang lebih kecil diputar 45 derajat dan diatur di dalam yang lain, dengan delapan sudut melingkar.

Bujur sangkar tegak disebut bindu matoga, dan bindu matogu yang diagonal. Di beberapa pustaha simbol ini ditampilkan melingkupi kura-kura, dan dikelilingi oleh ular.

Manuskrip pustaha (blogs.bl.uk)

Teks di sampingnya memiliki arti: ‘inilah syarah cincin Sulaiman ‘alayhi al-salam, barangsiapa mengenakan dia rezekinya pun tiada berkurang, tamat,’

Nama Nabi Sulaiman bukan hanya digunakan oleh agama Islam. Tapi namanya juga ada dalam ajaran Kristen dan Yahudi. Dipercaya kalau kekuatan Nabi Sulaiman berasal dari cincin jimat yang diukir dengan kalimat Allah. Pada jima tersebut juga ada tujuh simbol yang disebut sebagai ‘tujuh meterai Sulaiman’. Tujuh meterai Sulaiman adalah bintang berujung lima atau enam.

Nama Salomo atau Sulaiman jauh lebih erat terkait dengan ‘cincin jimat Sulaiman’ 8 segi yang dilingkarkan. Bentuk inilah yang sangat familiar di seluruh Asia Tenggara.

Umum digunakan dalam jimat untuk mengusir roh jahat, untuk jimat palimonan untuk membuat pemakainya lenyap dari pandangan, dan untuk kebel (kekebalan) jimat, untuk melindungi dari jimat lain atau sumber bahaya lainnya.

Contoh simbol cincin sulaiman (blogs.bl.uk)

Simbol dan azimat yang familiar dalam kultur masyarakat muslim Mindanao itu telah dicatat sebagai desain marjinal dalam naskah Al-Qur’an yang berasal dari Provinsi Taraka, Mindanao. Simbol serupa juga tertulis di selembar kertas kecil berisi doa di dalam naskah Al-Qur’an lain dari wilayah yang sama. Tak hanya masyarakat Minadanao, Kesultanan Ternate juga diketahui memakai simbol ‘Cincin Sulaiman’ pada materai di pemerintahannya di masa lalu.

Label jimat Islam 'Tujuh Segel Sulaiman', dan pentagram yang dikenal sebagai 'Segel Sulaiman', di dunia Muslim Melayu, diterapkan pada desain dua kotak berlekuk 8 yang saling tumpang tindih. Kemudian dikenal sebagai 'Cincin Sulaiman'.

Tulisan arab dalam jimat (blogs.bl.uk)