Saat ini, Bumi sedang berada dalam fase percepatan pergantian iklim. Hal ini dapat memicu perubahan besar pada kerusakan alam. Sejumlah ilmuwan pun telah memperingatkan manusia tentang kiamat yang bakal terjadi jika tidak mulai menjaga lingkungan dari sekarang.
Lebih jauh, sejumlah ilmuwan bahkan sudah menghitung kapan kiamat akan tiba. Hal itu disebut dengan 'jadwal kiamat'.
Pada pertengahan 2019 lalu, Breakthrough Center for Climate Restoration mengungkap riset tentang kiamat. Katanya, akan terjadi kiamat tahun 2050 mendatang gengs!
Daily Mail menulis bahwa Bumi akan terdampak perubahan iklim yang cukup signifikan. Akibatnya, manusia bakal sulit beradaptasi. Dampak selanjutnya adalah ... musnah!
Selain itu, pada Januari 2020 lalu, Bulletin of the Atomic Scientist telah memajukan jarum Jam Kiamat. Jam itu maju 20 detik dari posisi terakhirnya pada tahun 2019 lalu. Ilmuwan juga memperingatkan manusia berada di titik yang paling dekat dengan akhir zaman.
Di sini, Jam Kiamat merupakan jam simbolik yang berfungsi mengingatkan manusia agar tidak mendorong Bumi ke arah kehancuran total. Kiamat diwakilkan dengan pukul 00.00. Sementara kini, waktu dalam Jam Kiamat itu menunjukkan waktu kurang dari 100 detik.
Tahun lalu, Jam Kiamat menunjukkan waktu kurang dari 2 menit menuju 00.00. Jam itu sempat tak berubah posisi sejak 2018. Dan semenjak digunakan mulai 1947 silam, Jam Kiamat belum pernah menunjukkan waktu yang paling dekat seperti yang terjadi belakangan ini.
Kata ilmuwan, Bumi makin dekat dengan jadwal kiamat nih gengs (popsci.com)
Jam Kiamat sendiri pertama kali diciptakan pada 1947, dua tahun setelah AS menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki menggunakan bom atom. Ketika itu, kiamat sempat diramalkan maju sejauh tujuh menit menuju tengah malam.
Para ilmuwan dari Bulletin of the Atomic Scientist mengumumkan perubahan Jam Kiamat pada Kamis, 23 Januari 2020 lalu di Washington DC, Amerika Serikat. Majunya 'jadwal kiamat' ini didukung oleh isu tentang program senjata nuklir Korea Utara dan kesepakatan nuklir Iran.
Beberapa kesepakatan, terutama tentang persenjataan yang mematikan pun dinilai para ilmuwan mendorong pengembangan senjata nuklir dunia. Hal ini juga diperparah dengan perubahan iklim dunia yang semakin memburuk.
Tahun ini, Jam Kiamat jadi lebih cepat 100 detik menuju tengah malam (spaceanswers.com)
Apalagi suhu di Bumi juga semakin meningkatkan permukaan air laut, mempercepat cairnya es di kutub, hingga kebakaran hebat di banyak hutan di beberapa negara.
Uniknya, ilmuwan dari Bulletin of the Atomic Scientist itu juga memperingatkan bahaya penggunaan informasi berbasis siber di dunia. Ini terjadi untuk pertama kalinya. Hoaks, terutama yang berkaitan dengan iklim, dinilai isa menghambat upaya-upaya untuk menjaga perdamaian dunia.
Biar lebih lengkap nih, simak deh tahun-tahun penting dalam perjalanan jadwal kiamat berdasarkan Jam Kiamat.
Perubahan iklim menjadi salah satu pemicunya (independent.co.uk)
1. 1953: 2 menit menuju akhir zaman, karena AS dan Uni Soviet menguji bom hidrogen.
2. 1981: 4 menit menuju pukul 00.00. Pada 1980, Uni Soviet memutuskan untuk menginvasi Afghanistan dan Presiden AS Jimmy Carter menarik atlet-atletnya dari Olimpiade Moskow.
3. 1991: 17 menit dari akhir zaman. Pada 1990 Perang Dingin dinyatakan berakhir, ketika AS dan Rusia mulai memangkas jumlah senjata-senjata nuklirnya. Tembok Berlin runtuh di tahun itu.
4. 1998: 9 menit menuju kehancuran total. India dan Pakistan menggelar uji coba senjata nuklir.
5. 2015: 3 menit dari 00.00. Perubahan iklim yang tak terkendali sebagai alasan dunia berada lebih dekat dengan kiamat. Selain iklim, pembaruan senjata nuklir juga jadi alasan.
6. 2018: 2 menit dari akhir zaman. Dunia kembali mencekam seperti di era perang dingin. Amerika Serikat, Rusia, Korea Utara, dan Iran jadi sorotan.
7. 2020: Jam Kiamat: 100 detik menuju pukul 00.00.
Jam Kiamat tahun ini, 100 detik menuju 00.00 (forbes.com)