Kekeringan Parah, Timor Leste Pakai Teknologi Ubah Sinar Matahari dan Udara Jadi Air

Perubahan iklim bikin semakin banyak tempat kekeringan. Teknologi ini menjadi salah satu solusi.

Air adalah sumber kehidupan, gak ada yang bisa bertahan tanpa air dalam jangka panjang. Kita aja, manusia, lebih bisa bertahan tanpa makan daripada tanpa minum. Bisa lebih cepet mati karena kehausan gengs.

Banyak daerah bahkan negara yang mengalami krisis air. Faktanya jumlah air tawar sangat sedikit dibanding jumlah air di bumi gengs. Kebanyakan lautan yang airnya asin dan gak bisa diminum. Air tawar juga semakin sedikit yang bersih.

Salah satu negara yang mengalami krisis air adalah tetangga kita Timor Leste. Hingga mereka menggunakan teknologi yang unik untuk mendapatkan air bersih. Megubah sinar matahari menjadi air gengs. Hem... gimana nih caranya???

Mereka pakai teknologi yang dinamakan 'Source' yang berarti 'sumber'. Di desa Akrema di pulau terpencil Atauro ada 40 hidropan berderet, miring ke langit, lalu melakukan proses tertentu untuk menghasilkan air bersih.

Source ini adalah alat yang dirancang oleh perusahaan Amerika Zero Mass gengs. Bisa menghasilkan air minum berkualitas tinggi murni dari sinar matahari dan udara.

Gak pake listrik, teknologi ini menggunakan energi matahari untuk membentuk kondensasi di panel, yang secara perlahan mengumpulkan dan mengalirkan selang ke desa di bawahnya.

Kekeringan parah (stocksy.com)

"Ini seperti keajaiban," kata Adap Coreia, seorang warga desa setempat dan pengawas proyek di Akrema.

"Itu benar-benar mengejutkan kami karena tempat lain di Atauro juga tidak punya air," tambahnya.

Teknologi ini adalah jenis inovasi yang diluncurkan di masyarakat di seluruh dunia yang menderita kekurangan air yang parah, karena efek perubahan iklim.

Dengan dana dari Conservation International (CI), proyek hidropanel ini membutuhkan dana sebesar 200.000 US Dollar dan diluncurkan di dua desa di Atauro tahun lalu.

Bisa ngasih ke setiap desa dengan 200 liter air tawar setiap hari atau 5 liter per panel. Teknologi ini relatif baru di Asia Tenggara, dengan sejumlah kecil proyek yang ada di Indonesia, Filipina dan di Kranji di Singapura.

Timor Leste mengalami kekeringan (wvi.org)

"Selama musim kemarau yang panjang, sangat sulit untuk mengakses air - untuk air minum, untuk hewan dan juga makanan," kata Coreia.

Para wanita harus mencari sumber air ke tempat yang jauh, itupun hanya cukup untuk mandi, mencuci dan memasak. Sekarang mereka sangat terbantu dengan teknologi ini gengs.

"Jika berbicara tentang perubahan iklim, itu benar-benar memengaruhi aktivitas kami, memancing, pertanian kami, dan memelihara hewan. Ini mengubah musim untuk jagung. Jagung tidak dapat tumbuh dengan baik karena tidak cukup air dan beberapa kelapa yang kita tanam mati karena terlalu panas," ungkap Coreia.

Wah, sangat membantu ya gengs dan lebih ramah lingkungan karena gak pakai listrik.

Source dari Amerika Zero Mass (philips-solarenergy-megarich-makassar)