Setelah Kasus Gilang Bungkus, Muncul Lagi Kasus Pelecehan di Jogja yang Dilakukan Dosen dengan Kedok Riset Swinger

Setelah Kasus Gilang Bungkus, Muncul Lagi Kasus Pelecehan di Jogja yang Dilakukan Dosen dengan Iming-Iming Riset Swinger

Belakangan, sedang banyak beredar berita tentang kasus pelecehan seksual fetish yang pelakunya disebut Gilang Bungkus.

Kasus pelecehan Gilang Bungkus muncul setelah ada seorang korbannya yang bercerita tentang pelecehan yang dialaminya, di Twitter.

Namun, belum selesai kasus Gilang Bungkus di Surabaya. Muncul lagi kasus pelecehan lain. Kali ini kasus pelecehan muncul di Yogyakarta.

Melalui sebuah video, pria berinisial BA mengaku telah melakukan pelecehan seksual. Video tersebut kemudian diunggahnya di media sosial Facebook. Dengan akun @Bams Utara.

Sayangnya, pada Senin 3 Agustus 2020 yang lalu, akun tersebut telah dihapus.

Penyintas pelecehan seksual


#Kronologis

BA yang berprofesi sebagai dosen ini menggunakan kedok penelitian swinger untuk melakukan pelecehan.

IA, salah satu penyintas bercerita bahwa BA sempat menguhubunginya pada Januari 2019. Sebelum itu, BA telah menambahkan pertemanan akun Facebook IA.

Dikutip dari kompas.com, IA menceritakan awal mula ia didekati BA.

"Dia mengaku akan melakukan penelitian, membantu penelitian temannya dari psikolog."

melakukan aksi (matamatapolitik.com)

Komunikasi awal dilakukan via private message di Facebook. Kemudian lewat telepon sebanyak dua kali.

Sempat merasa aneh ketika ditelepon, IA kemudian memblokir nomor telepon BA.

Setelah diselidiki, ternyata BA mendapat akun IA dari grup-grup Facebook. BA memang sudah lama mencari target di grup-grup Facebook. 

Setelah memblokir nomor telepon BA. Dan memposting pengalamannya di media sosial. IA mengaku sempat dihubungi seseorang. Suruhan BA. Untuk mediasi dan minta maaf.

IA juga bercerita, bahwa sejak postingannya di Facebook, ada sekitar 50 orang mengaku pernah mengalami hal yang serupa. Semua korban merupakan mahasiswi dari berbagai jurusan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Kebanyakan penyintas dihubungi BA melalui private message medsos dan telepon, sama seperti IA.

# Modus yang Dilakukan BA

Dari laporan terkait, BA sudah pernah berurusan dengan hukum di tahun 2004. Dengan kasus yang sama. Modus yang dilakukan pun bermacam-macam. Dari curhat soal istri, hingga berbohong soal penelitian.

Kekerasan seksual di kampus (ayoyogya.com)

BA sempat mengajak IA untuk menyelami jaringan swinger untuk keperluan penelitian. Dari situlah IA merasa ada yang tidak beres. Ia merasa penelitian itu janggal. Karena tidak harus terjun langsung untuk melakukan penelitian.

Saat ini, kasus pelecehan BA terhadap berbagai mahasiswi kampus UGM ini masih terus berlanjut. Dengan demikian, bisa jadi korban dari kasus ini akan terus bertambah pula.

Aksi untuk pengesahan RUU PKS(theconversation.com)