Demi Dapet Sinyal, Mahasiswi Ini Rela Ngemper di Pinggir Jalan Cuma untuk Belajar Loh!

Demi dapet sinyal, mahasiswi ini rela ngemper di pinggir jalan cuma untuk belajar loh!

Seorang mahasiswa ya tetap pelajar, jadi mesti harus tetap belajar dong meski di tengah pandemi virus corona begini. Nah, ada kisah menarik nih dari seorang mahasiswi asal Magelang, Jawa Tengah.

Mahasiswi itu adalah Teara noviani, seorang mahasiswi semester dua jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Magelang. Demi tetap bisa belajar dan mengikuti kuliah online, Teara mesti berburu sinyal dulu gengs.

Demi dapet sinyal, mahasiswi ini rela belajar dengan ngemper di pinggir jalan loh. Dengan cara ini, dia pun bisa mengikuti pembelajaran daring meski dari pinggir jalan yang gak jauh dari rumahnya di Perbukitan Menoreh, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Ternyata, hal ini telah dilakukan oleh Teara Noviani selama empat bulan terakhir. Yap, persis setelah kebijakan belajar di rumah ditetapkan selama pandemi virus corona ini.

Setiap hari kuliah, Teara harus menuju tepi jalan untuk mendapatkan sinyal. Teara juga bercerita bahwa dia udah dua kali mengikuti ujian. Ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Semua dilakukan ya di tepi jalan.

"Awalnya bingung, gimana saya bisa belajar daring kalo di rumah aja sinyal nggak bisa," kata Teara Noviani, dikutip dari Kompas.com.

Kampus diliburin, kita semua mesti ikutin kuliah online (pinterest.com)

Teara juga bilang kalo lokasi tepi jalan yang jadi lokasi "nongkrong"-nya ini emang biasa digunakan warga setempat sebagai tempat untuk mencari sinyal provider seluler.

"Jadi saya memutuskan untuk di situ aja," katanya. Sebenarnya, beberapa teman kampusnya pernah mengajaknya untuk belajar di rumah mereka yang akses internetnya lebih mudah. Tapi, jarak dari rumah Teara ke rumah temannya yang paling dekat tuh sekitar 20 menit perjalanan gengs.

Makanya, Teara memilih untuk ngemper di pinggir jalan yang berjarak 1 kilometer dari rumahnya. Semua ini demi mendapat sinyal yang stabil dan tetap belajar. Cara ini pun lebih efektif ketimbang harus ke rumah temannya dulu.

"Lagipula kalo setiap hari bertamu ke rumah teman, kan pakewuh juga," katanya.

Teara memilih pinggir jalan desa sebagai spot-nya untuk belajar karena hanya warga desa aja yang lewat di jalan itu. Menurutnya, lokasi itu aman, toh banyak orang yang dia kenal yang lewat di jalan desa itu.

Teara Noviani, rela ngemper di pinggir jalan demi dapet sinyal (hai.grid.id)

Sebetulnya, ada Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Borobudur yang menyediakan fasilitas WiFi gratis. Sayangnya, sejak awal pandemi, Balkondes Borobudur tutup. Kini Balkondes bisa diakses lagi, tapi baru buka sekitar jam 9 atau jam 10 pagi.

"Jadi mau gak mau selama Balkondes belum dihidupin saya tetap di jalan itu," katanya.

Teara Noviani juga bercerita kalo dia belajar di sana bareng adik dan sepupunya. Katanya, saat ujian kenaikan kelas berlangsung, ada lebih dari 10 siswa yang datang ke tempat itu.

Sekarang, para siswa SMP menjalani aktivitas belajar dalam waktu yang dibagi secara 'shift' atau bergantian. Kini, siswa SD nggak lagi nyari sinyal di tepi jalan karena para guru datang ke rumah siswa.

Lokasi itu menurutnya aman kok, karena jalan desa~ (kids.grid.id)

Selama ini, Teara udah mencoba berbagai operator seluler. Tapi hanya ada satu operator yang sinyal internetnya bisa menjangkau seluruh wilayah tempat tinggalnya. Itu juga cuma bisa untuk chat WhatsApp aja, dan hanya bisa dilakukan di kamar mandi rumahnya.

Sinyal sekecil itu nggak bakal kuat untuk berkirim pesan berupa file folder.

Kalo udah malem dan masih harus mengirim tugas, Teara tetap jalan ke tepi jalan desa itu. Biasanya dia pun ditemani oleh adik dan kakeknya.

Kendala yang harus dihadapinya adalah ketika hujan turun. Beberapa kali, Teara Noviani sempat gak bisa mengikuti kuliah karena hujan turun. Dia juga pernah coba berteduh di bawah payung sambil mengikuti perkuliahan dari tepi jalan.

Gak cuma Teara aja sih, siswa-siswa lain juga biasa melakukan ini (snopes.com)

Kini, pihak kampus sudah mengetahui kendala yang harus dihadapi Teara Novianti saat mengikuti kuliah online tersebut.

"Mereka sangat mengapresiasi sekali. Terus katanya mau diprioritaskan untuk dapat beasiswa prestasi. Jadi memang pihak kampus responsnya cepat dan bagus," kata Teara Noviani.

Itulah kisah mahasiswi yang rela ngemper di pinggir jalan demi dapet sinyal agar tetap bisa ikut kuliah online gengs. Kalian yang akses internetnya gampang dan gak terbatas jangan mau kalah dong. Semangat terus!

Ya, belajar bisa dilakukan di mana aja, semangat terus! (jateng.inews.id)