Apa yang ada dalam bayangan kamu kalau denger kata Warung Kopi? Sebuah tempat lengkap dengan kursi, meja, dan peralatan menyeduh kopi? Masih inget gak gengs dengan geng Warung Kopi alias Warkop DKI?
Bagi yang lahir sebelum 90-an, di TV dan di mana-amana da tampang mereka. Bahkan tayangan ulang dari film-film Warkop DKI juga masih banyak yang nonton. Karena tayangan soal mereka dulu paling lucu dan menghibur.
Hingga nama Dono, Kasino, dan Indro dikenal sama banyak masyarakat Indonesia. Bahkan dikenang sampai sekarang. Indro pun masih berkiprah di dunia komedi hingga sekarang. Sebagai pelawak senior yang disegani.
Kali ini kita bakalan mengungkap sisi lain dari Dono nih gengs. Selain jago akting dan komedi, ternyata dia juga penulis. Gak tanggung-tanggung, Dono adalah seorang novelis atau penulis novel.
Dono adalah salah satu anggota yang ikonik. Karena penampilannya yang udah lucu apa adanya. Apalagi pas ngelawak, wah tambah lucu lagi gengs.
Dibalik sosoknya yang konyol, Dono adalah seseorang yang memperhatikan pendidikan. Dono memiliki nama lengkap Drs. H. Wahyu Sardono, M.S. Lahir 30 September 1951, di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah. Ia wafat pada 30 Desember 2001 di Jakarta. Ia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Politik, Jurusan Sosiologi, Universitas Indonesia.
Warkop DKI (studioantelope.com)
Selain terkenal pada masanya, Dono emang cerdas gengs. Dibutikan dia adalah lulusan salah satu universitas ternama di Indonesia. Hayo... siapa yang pengen masuk UI juga??
Dono juga menulis artikel yang terbit di majalah loh. Satu artikel pelawak luar biasa ini pernah terbit di majalah Forum di tahun 1993 dengan judul "Kisah Sertu Jumadi". Artikel lainnya yang juga terbit di majalah Forum Keadilan pada 1996 berjudul "Kelas yang Sibuk dengan Sendirinya".
Karir menulisnya udah dimulai pada 1987 dengan menerbitkan novel pertamanya berjudul "Balada Paijo". Tak puas sampai di situ saja, Dono kembali menulis dan berhasil membuat novel berjudul "Cemara-Cemara Kampus".
Buku Dono (kaskus)
Selanjutnya Dono juga menulis "Bila Satpam Bercinta" pada tahun 1991 dan "Dua Batang Ilalang" di tahun 1999. Tak berhenti di situ saja, ternyata Dono pun telah menulis kembali sebuah novel dengan judul "Senggol Kanan Senggol Kiri". Namun, ia tak sempat melihat novel tersebut karena telah lebih dulu meninggal, sedangkan karyanya baru dibukukan pada tahun 2009.
Hebat kan gegs... Dono dan juga pada anggota Warkop DKI adalah legenda. Kisah mereka masih dikenang sampai sekarang. Bahkan dibuatkan film juga.
Dono Warkop DKI juga penulis (kaskus)