Demi Cinta, Randi Rela Tinggalkan Dunia Nyata Tinggal Selamanya di Lukisan

Randi jatuh cinta, tapi bukan pada manusia.

Randi berjalan gontai di lorong kampus, baru aja dia ketemu sama dosen pembimbing. Ini ketiga kalinya revisi bab 3 ditolak mentah-mentah. Bukan cuma ditolak, bahkan dia kena marah sama dosen. Randi emang udah tinggal satu semester lagi DO. Dosen pembimbingnya sampai udah males sama dia.

Randi ketemu sama temennya Bram di ujung lorong.

"Ran, ngerokok yuk ke warung depan kampus!" kata Bram.

"Yuk," kata Randi mengiyakan ajakan Bram.

Bram mempertanyakan kenapa Randi kelihatannya lemes banget. Akhirnya Randi cerita kalau habis kena marah dosen pembimbing. Mereka berdua ngobrol sampek malem. Hingga Bram pamit mau balik duluan.

Randi juga mau pulang, tapi ternyata ada barangnya yang ketinggalan di kelas. Randi buru-buru balik ke kelas mencari satu kotak cat air yang tadi dia gunakan.

Randi dan Bram adalah mahasiswa seni lukis yang bentar lagi DO. Setelah ketemu Randi bersiap balik ke kosan. Tiba-tiba dia berhenti di depan pintu gudang. Selama kuliah di sini dia sama sekali gak pernah masuk ke dalam gudang. Pintunya selalu terkunci.

Tapi kini aneh, pintu gudang ini terbuka. Randi tiba-tiba penasaran pengen lihat dalem gudang. Dia lebih kaget lagi karena ada gadis cantik di dalam. Seseorang yang sama sekali gak pernah di lihat sebelumnya. Padahal Randi tergolong sering di kampus.

Ilustrasi kampus (Wikipedia.org)

Randi akhirnya memberanikan diri untuk berkenalan. Cewek itu tersenyum padanya. Parasnya cantik banget, Randi langsung terpana. Randi sendiri secara fisik juga gak jelek kok. Dia tinggi dengan rambut gondrong yang bisa dibilang termasuk cakep. Banyak juga cewek yang naksir sama dia.

Setelah kenalan, Randi janjian ketemu lagi esok hari ditempat yang sama dan jam yang sama. Keduanya langusug akrab setelah seminggu bertemu. Nama cewek itu Sinta.

Randi ngajak Sinta ketemu di tempat yang beda. Pengen ngajak jalan-jalan gitu. Tapi entah kenapa SInta cuma mau ketemu di gudang sebelas malam. Terus keduanya ngobrol sampek pagi. Menjelang pagi Sinta bakalan pamit dan kalau mau ketemu ya malem lagi.

Sebulan dekat, keduanya pacaran. Randi jatuh cinta pada Sinta. Pertemuan keduanya juga cuma digudang aja. Suatu hari Randi bertanya pada Sinta. Kenapa dia cuma mau ketemuan di gudang. Randi merasa aneh dengan Sinta.

Saat itu Sinta menjelaskan siapa sebenarnya dia. Sinta menunjukkan lukisan yang mirip banget sama dia. Sedang berdiri di depan sebuah rumah yang cantik. Sendirian.

Sinta bilang kalau dia sebenarnya makhluk yang ada di lukisan tersebut. Dia meminta Randi buat ikut menemaninya di dalam lukisan tersebut. Randi sempat gak percaya sama apa yang dikatakan Sinta.

Sampai dia diajak buat masuk ke dalam lukisan tersebut. Sinta sekali lagi meminta Randi untuk menemaninya tinggal di dalam lukisan tersebut.

Randi yang udah dibutakan sama cinta akhirnya mengiyakan permintaan Sinta. Dia mau tinggal di dalam lukisan tersebut.

Keesokan harinya tubuh Randi ditemukan tak bernyawa di gudang kampus.

ilustrasi lukisan (kompasiana)

Cerita ini adalah fiktif belaka, mohon maaf kalau ada kesamaan nama maupun tempat.