Seberapa banyak tidur sebenarnya cukup, dan apakah itu berbeda dari orang ke orang?
Dalam nasehat hidup sehat, menjaga kekebalan tubuh bahkan menjaga kecantikan. Istirahat adalah poin yang gak pernah ketinggalan. Tidur yang cukup berperan penting dalam semua aspek kehidupan kita.
Tapi ya gak bisa dipungkiri, setelah lepas dari masa kanak-kanak. Jamtidur kita jadi berantakan. Masa-masa kuliah sampai kerja, mengharuskan seseorang bisa terjaga hingga larut malam.
Menyelesaikan banyak hal yang rasanya gak cukup kalau sehari cuma 24 jam aja.
Ilmu pengetahuan telah membuktikan banyak efek negatif jangka panjang dari kurang tidur pada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan, dari masalah ingatan dan perubahan suasana hati hingga tekanan darah tinggi dan sistem kekebalan yang melemah.
Kurang tidur berarti kamu gak cukup waktu untuk tidur atau kurang kualitas tidur. Tubuh jadi gak punya cukup waktu untuk membersihkan diri dan regenerasi.
Tidur adalah kebutuhan dasar manusia. Menurut National Sleep Foundation, jumlah yang direkomendasikan umum untuk orang dewasa adalah 7 hingga 9 jam kualitas tidur per malam.
Selama waktu itu, tubuh melewati lima tahap tidur yang berbeda:
kantuk
tidur ringan
sedang sampai tidur nyenyak
tidur nyenyak
bermimpi, dengan REM (gerakan mata cepat) dan non-REM
Tidur baik untuk kesehatan (diabetes.co.uk)
Dua fase pertama adalah tidur yang paling ringan. Mereka mempersiapkan tubuh untuk tidur dan istirahat yang lebih dalam dengan menurunkan suhu tubuh dan mengurangi aksi gelombang otak.
Fase tiga dan empat adalah tidur yang lebih dalam, ketika tubuh bekerja keras untuk memperbaiki dan menyembuhkan diri. Otak melepaskan hormon-hormon penting untuk mengoptimalkan semua fungsi tubuh.
Selama fase lima, bermimpi dan REM terjadi.
Ketika sampai pada pertanyaan tentang seberapa banyak tidur yang cukup, semua fase tidur perlu diperhitungkan. Setiap orang menghabiskan jumlah waktu yang berbeda.
Jadi, bagaimana mengetahui berapa banyak yang kamu butuhkan?
Tidur REM (newportcenterorthopedic.com)
Mengenal tidurmu
Satu studiTrusted Source mengeksplorasi hubungan antara ciri-ciri kepribadian spesifik dan kualitas tidur. Ternyata kepribadian mempengaruhi kebutuhan tidur.
Menurut penelitian, ekstrovert dan mereka yang memiliki kecenderungan lebih rendah untuk mengalami tekanan dan emosi negatif memiliki kualitas tidur yang lebih baik secara keseluruhan. Introvert dan mereka yang berjuang dengan disiplin diri dan organisasi memiliki lebih banyak tantangan tidur.
Kenali ritme Anda
Cara termudah untuk mendengarkan ritme tidur tubuh adalah melalui pengamatan diri. Simpan buku catatan di dekat tempat tidur dan catat jawaban untuk pertanyaan seperti:
Bagaimana perasaanmu saat bersiap tidur? Susah? Mudah?
Bagaimana dengan tubuhmu? Apakah ada sakit dan pegal, atau rileks dan longgar?
Jam berapa makanan terakhirmu?
Jam berapa kamu naik ke tempat tidur?
Lakukan hal yang sama ketika Anda bangun:
Bagaimana kualitas tidurmu?
Apakah kamu mudah tertidur?
Apakah pikiran kamu berpacu?
Apakah kamu sering bangun?
Apakah kamu bermimpi? Jika ya, jenis mimpi apa yang Anda miliki?
Apa yang membangunkanmu? Apakah merasa pusing atau segar?
Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini secara konsisten beberapa hari berturut-turut akan memberi lebih banyak kejelasan dalam pola tidur.
Kamu juga bisa mengamati apakah kamu melewati semua fase tidur atau kamu gak bisa tidur nyenyak. Kalau kamu kesulitan tidur dalam jangka waktu lama, insomnia misalnya. Kunjungi dokter atai psikiater.
Tidur berdasarkan umur
Banyak yang meremehkan pentingnya tidur dan hidup dengan aturan "Aku akan tidur ketika aku mati". Para ahli tidak setuju dengan filosofi ini.
Menurut National Sleep Foundation, kebutuhan tidur berbeda berdasarkan usia:
Bayi hingga 12 bulan: 14 hingga 17 jam
Anak-anak hingga 5 tahun: 10 hingga 14 jam
Anak-anak hingga 12 tahun: 9 hingga 11 jam
Remaja: 8 hingga 10 jam
Dewasa: 7 hingga 9 jam
Orang dewasa yang lebih tua: 7 hingga 8 jam
Tentu saja, ini adalah pedoman luas. Kebutuhan tidur berbeda-beda untuk semua orang berdasarkan kesehatan, gaya hidup, dan faktor lainnya.
Setiap orang punya kebutuhan tidur yang beda (news.iastate.edu)