"Gloomy Sunday", Lagu Pengantar Bunuh Diri yang Pernah Picu Kematian Ratusan Orang Karena Liriknya yang Mistis

"Gloomy Sunday", lagu pengantar bunuh diri yang pernah picu kematian ratusan orang karena liriknya yang mistis.

Sebenarnya ada banyak lagu dengan musik yang menyayat hati bagi siapapun yang mendengarnya. Tentunya, lagu itu memberikan kesan kesedihan mendalam ketika didengarkan atau dinyanyikan. Apalagi kalo udah menjiwai liriknya.

Tapi, kamu pernah dengar belom lagu berjudul "Gloomy Sunday"? Lagu ini disebut-sebut lebih parah dari sekadar lagu sedih. Lagu ini disebut lagu suram sepanjang masa.

Pesan dari lagu ini sangat dalam dan bisa memengaruhi jiwa serta emosi manusia.

Faktanya, lagu "Gloomy Sunday" yang ditulis oleh seorang komposer dan pianis asal Hongaria bernama Rezso Seres tahun 1932 silam. Saking suramnya lagu ini, lagu ini disebut juga sebagai lagu pengantar bunuh diri!

Lirik Gloomy Sunday sebenarnya ditulis oleh Laszlo Javor, penyanyi yang telah meminta kekasihnya untuk bergabung dengannya di pemakaman yang telah direncanakannya. Makanya, lagu ini telah membawa banyak kasus bunuh diri daripada lagu-lagu sedih lainnya sepanjang sejarah musik dunia.

Dengan emosi yang kuat, lagu pengantar bunuh diri ini membawa pesan bagi para pendengarnya untuk melakukan bunuh diri. Lagu ini juga ingin menjelaskan bahwa kisah cinta si pembuatnya akan dibawa hingga ke akhirat.

Tapi sayangnya, lagu ini justru membawa masalah di dunia nyata.

Pernah dengar lagu "Gloomy Sunday"? Sedih banget emang~ (freepik.com)

Lagu yang aslinya berbahasa Hungaria ini ditulis kembali dalam bahasa Inggris tahun 1936. Lirik lagu ini direvisi menjadi "Gloomy Sunday" oleh Ray M. Lewis yang semakin menjelaskan bahwa lagu ini berisi pesan tentang ajakan bunuh diri.

Penggalan lirik Gloomy Sunday ini berbunyi: "Suram adalah hari Minggu, dengan bayang-bayang menghabiskan semuanya Hatiku dan aku telah memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Segera akan ada lilin dan doa sedih aku tahu."

"Biarkan mereka tida menangis biarkan mereka tahu bahwa aku senang untuk pegi."

Kisah tentang lagu suram ini telah berulang kali menjadi legenda yang tentunya sangat mengerikan. Meski memiliki banyak detail dari setiap kasus bunuh diri, sayangnya masih belum bisa diverifikasi.

Lagu ini malah membawa masalah, angka bunuh diri meningkat (unsplash.com)

Sedikitnya ada 18 kematian akibat bunuh diri di Hungaria yang dilaporkan memiliki hubungan dengan lagu ini.

Seorang penulis tak bernama pernah menulis kisah ini di Majalah Times pada 30 Maret 1936 silam, "Musik: Lagu Bunuh Diri". Penulis itu menggambarkan kasus bunuh diri oleh beberapa orang setelah mendengarkan dan mendalami lirik Gloomy Sunday yang gloomy banget itu.

Seorang pembuat sepatu di Hungaria bernama Joseph Keller meninggalkan pesan di tempatnya bunuh diri. Pesan itu berisi kutipan lirik lagu Gloomy Sunday. 

Sementara itu, beberapa mayat juga ditemukan di Sungai Danube. Orang-orang itu mati mengenaskan sambil memegang lembaran kertas yang berisi lagu tersebut. Dua orang dilaporkan menembak dirinya ketika mendengarkan sebuah band memainkan lagu itu.

Rezso Seress (horrorgalore.com)

Beberapa orang juga ditemukan telah mengakhiri hidupnya sendiri setelah mendengarkan lagu yang kemudian dilarang di Hungaria itu.

Pada tahun 1930-an, Times dan New York Times juga melaporkan kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri lain di Amerika Serikat. Masing-masing juga terhubung dengan lagu Gloomy Sunday.

Sementara BBC menyebutkan kalo lagu itu telah dilarang diperdengarkan hingga tahun 2002 lalu.

Menurut beberapa laporan, beberapa tempat di Amerika Serikat juga menolak sejumlah musisi untuk membawakan lagu tersebut. Mereka khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti bunuh diri.

Legenda menyebutkan bahwa lagu ini telah merenggut sedikitnya ratusan nyawa. Mereka semua bunuh diri dan masing-masing kasus juga memiliki kaitan dengan mendengarkan lagu suram tersebut.

Angka bunuh diri yang meroket di AS, Hungaria, dan Eropa juga disebabkan oleh depresi hebat pada periode tersebut. Belum lagi kebijakan anti-semitisme yang mulai diberlakukan di seluruh Eropa kala itu.

Kala itu, Rezso Seress mengubah lagu Gloomy Sunday ketika dia masuk kamp kerja Nazi di Ukraina. Seress sempat berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Saking mencekamnya situasi kala itu, terciptalah lagu ini.

Gloomy Sunday berisikan nada-nada yang suram sebagai cara Seress menyalurkan emosinya, hati dan jiwanya dalam kesedihan dan kekecewaan. Seress pun membuat komposisi lagu sedih C minor dan musiknya yang cukup untuk membuat banyak orang sangat tertekan hingga akhirnya rela bunuh diri atas nama musik itu.

Lagu ini juga terinspirasi dari kisah cinta Lazslo Javor yang putus dari tunangannya. Kesedihan yang dialaminya menjadi inspirasi terkuat untuk lirik Gloomy Sunday yang melegenda itu.

Billie Holiday turut mempopulerkan Gloomy Sunday pada 1941 (pinterest.com)

Seress kemudian menyerah pada depresinya dan dia terjun dari apartemennya di Budapest. Dia bunuh diri keesokan hari setelah ulang tahunnya yang ke-69.

Hingga kini, banyak orang yakin bahwa belum ada lagu sedih yang ditulis lebih parah dari Gloomy Sunday. Sangat dramatis, emosional, dan mengerikan.

Beberapa orang bunuh diri juga karena terisolasi. Hal itu pula yang memicu banyak orang bunuh diri setelah mendegarkan Gloomy Sunday.

Makam Rezso Seress (ststworld.com)