Banyak yang beranggapan bahwa bau tak sedap dari tubuh kita terjadi karena keringat yang bercucuran. Biasanya sih terjadi setelah kita olahraga atau gegara kegerahan karena cuaca yang panas.
Betul, tubuh kita emang bisa memproduksi keringat ketika kita berolahraga. Mungkin juga karena cuaca yang panas di siang hari. Ketika berkeringat, tubuh jadi terasa lengket di kulit. Bau badan juga jadi gak enak.
Tapi, apa sebenarnya bau badan ini disebabkan oleh keringat yang bercucuran?
Bukan gengs ... bukan keringat penyebabnya. Soalnya, keringat yang diproduksi tubuh kita tuh nggak berbau. Di samping itu, kebersihan tubuh juga bukan satu-satunya yang menjadi penyebab kita jadi bau badan.
Kebersihan tubuh bisa jadi salah satu faktornya. Tapi masih ada faktor lain seperti genetik dalam tubuh, usia, serta pola makan yang bisa memengaruhinya.
Bau dari tubuh kita sebenarnya berasal dari proses sekresi kelenjar keringat. Letaknya berada di ketiak tubuh kita.
Sekresi sendiri merupakan proses pengeluaran hasil kelenjar di tubuh. Karena tubuh kita punya beberapa jenis kelenjar yang menghasilkan zat sekresi. Pertama adalah kelenjar ekrin yang mengeluarkan keringat. Isinya adalah air dan zat garam.
Keringat sebenarnya tidak bau loh gengs (weeklygravy.com)
Kedua, ada kelenjar apokrin yang muncul seiring kita yang beranjak dewasa. Kelenjar apokrin ini menghasilkan protein dan lemak. Dari dua kelenjar itu, keringat yang keluar emang sebenarnya nggak berbau.
Nah, yang bikin bau tuh ternyata adalah bakteria. Bakteri ini memakan sekresi tubuh kita. Meski gak terlihat, tapi ada banyak bakteri yang hidup di permukaan kulit kita. Bakteri-bakteri ini bisa bertahan dan berkumpul di tempat yang lembab, seperti di ketiak kita.
Bakteri yang menempel di ketiak itu akan memakan lemak dan protein dari kelenjar apokrin tadi. Mereka bergulat seru tapi malah kita yang kena dampaknya ... bau badan!
Karena pergulatan mereka yang seru itu, keringat yang tadinya tidak berbau jadi mengeluarkan zat baru yaitu sulfur. Setelah zat baru ini keluar, hidung kita akan mendeteksi bau ini dan diproses ke otak.
Akhirnya kita bakal bilang, "Hmm ... bau badan."
Bau badan terjadi karena pergulatan zat dan bakteri di tubuh (britannica.com)
Di balik pergulatan yang terjadi di ketiak kita itu, rupanya ada faktor lain yang menentukan kuat atau tidaknya bau badan itu. Faktor itu adalah banyaknya jumlah bakteri dan keringat yang ada di ketiak kita.
Sejalan dengan itu, kondisi genetik seseorang juga membuat setiap orang menghasilkan jumlah keringat yang berbeda-beda. Makanan yang kita konsumsi setiap hari juga bisa bikin keringat memiliki bau yang nggak sedap.
Beberapa makanan di antaranya adalah bawang putih, bawang bombai, hingga daging merah. Kabarnya, makanan-makanan itulah yang bikin bau badan.
Bau itu akan dideteksi oleh hidung kita, dan emang bau sih~ (shopify.com)
Sementara adrenalin juga bisa meningkatkan aktivitas kelenjar keringat kita. Makanya kalo kita gugup saat naik ke atas panggung, ketemu gebetan, ketemu orang tua pacar, atau pas interview kerja kita jadi bisa mendadak keringat.
Dalam situasi-situasi itu, kita bisa rawan nggak percaya diri gengs. Jadi ada baiknya sih kita membersihkan diri dengan mandi atau pakai wewangian yang tepat. Kita juga perlu menjaga pola makan dan berolahraga di waktu yang tepat pula.
Pola makan dan genetik juga bisa memengaruhi bau badan loh (pinterest.com)