Operasi Jakarta, Apakah Kudeta di Chili dan Soekarno Sama-sama Didalangi CIA?

Sebuah kudeta di Chili diberi nama Operasi Jakarta oleh CIA. Masih ada hubungannya dengan turunnya Presiden Soekarno di tahun 1965.

Meskipun sangat disegani di seluruh dunia, tak sedikit yang menaruh curiga terhadap sepak terjang Badan Intelijen Amerika atau CIA ketika mendalangi sejumlah misi intelijen. Mereka memiliki sejumlah catatan terkait usaha penggulingan sejumlah pemerintahan.

Entah secara kebetulan atau tidak, terungkap sebuah dokumen bahwa CIA pernah membuat sebuah operasi rahasia yang mereka sebut "Operasi Jakarta". Operasi ini bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan negara Chili di bawah kepemimpinan Salvador Allende yang terpilih secara demokratis.

Penamaan ini mengingat cara yang digunakan sangat mirip. Seperti Soekarno dan Soeharto, pemerintahan Allende berakhir pada September 1973 ditangan pemimpin militer Augusto Pinochet. Dan semua diawali dengan ontran-ontran krisis ekonomi yang di-back up Amerika Serikat.

Kepemimpinan Allende terhitung sangat singkat. Ia baru terpilih sebagai presiden pada 4 November 1970. Praktis ia baru menjabat selama 3 tahun saja. Padahal kampanye presiden yang dilakukan Allende, menurut sebuah catatan, ia lakukan sudah sejak tahun 1952.

Apa yang ia lakukan pertama kali sejak menjabat sebagai pimpinan negara adalah dengan menasionalisasi sejumlah perusahaan asing. Persis seperti yang Soekarno lakukan. Langkah ini tentu tidak disukai orang-orang yang berhaluan kanan, yang kebetulan dekat dengan Amerika Serikat.

Apakah kudeta di Chili dan Soekarno sama sama didalangi CIA? (history.com)

Dengan dibantu ahli ekonomi dari Universitas Chigago, yang kemudian dikenal sebagai Chigago Boys, CIA membuat skema untuk menyabotase perekonomian Chili mulai dari tambang hingga pertanian. Hal ini tentu membuat kegaduhan serta protes di masyarakat.

Kegaduhan tersebut berujung pada politik ketika parlemen sayap kanan menuduh Allende berusaha untuk mempersenjatai polisi dan mereorganisasi tentara untuk mengamankan kepemerintahannya. Hal ini tentu membuat banyak jendral militer berang.

Salah satunya adalah Augusto Pinochet. Ia menyerukan kudeta melawan Allende yang dibantu oleh Amerika dan CIA. Sedikit berbeda dengan Soekarno yang dipaksa turun dengan surat perintah (Supersemar) yang entah nyata keberadaanya, kudeta Pinochet dilakukan dengan membombardir istana kepresidenan.

Apakah kudeta di Chili dan Soekarno sama sama didalangi CIA? (voanews.com)

Akhirnya diantara dentuman bom dan mesiu tersebut, Allende menyerah dengan menembakkan senapan ke dirinya sendiri. Hal ini diklaim oleh militer dan ahli yang kebenarannya masih disangsikan hingga saat ini.

Sama seperti saat Soekarno turun, kondisi nasional sedang mengalami kekacauan lantas militer turun tangan. Entah CIA terinspirasi dengan peristiwa 65 di Indonesia, atau mereka juga yang menjadi dalang dibaliknya. Kudeta ini diberi nama "Operasi Jakarta".

Satu yang jelas setelah kedua penggulingan tersebut terjadi. Pemerintahan militeristik yang tak segan-segan membantai rakyatnya ketika dianggap membangkang dan liberalisasi ekonomi yang sangat menguntungkan Amerika Serikat. Baik itu oleh Soeharto maupun Pinochet.

Apakah kudeta di Chili dan Soekarno sama sama didalangi CIA? (defasanet.com.br)