Meskipun 80 persen penduduk Indonesia beragama Islam, tapi kadang cinta tak memandang statistika. Seseorang dengan agama x bisa saja jatuh hati dengan dia yang bergama y. Karena probabilitas saja nikah beda agama itu yang paling kelihatan ya antara Islam dan 5 agama lain.
Kalau sudah begini yang ada pasti galau di sosmed sambil kutip lirik lagu Marcell Siahaan. Padahal untuk mewujudkan cinta ke jenjang yang lebih serius yang dibutuhkan adalah kesiapan mental, jangan malah galau gengs.
Karena secara formal, nikah beda agama di Indonesia itu sah. Dalam Undang-Undang Perkawinan No 1 tahun 1974, tidak ada satu pasalpun yang isinya melarang pernikahan semacam ini.
Di sana hanya dicantumkan bahwa prinsip nikah beda agama diserahkan kepada aturan agama masing-masing. Beberapa ahli agama, Islam khususnya, melihat aturan nikah beda agama seharusnya diarahkan untuk menjunjung tinggi pluralitas beragama dalam masyarakat.
Meskipun secara resmi pemeluk agama Islam harus menikah lewat KUA, dua lembaga kajian Islam besar di Indonesia, yakni Paramadina dan Wahid Institut bersedia memfasilitasi umatnya yang kebetulan jatuh cinta dengan pasangan beda agama.
Nikah beda agama di Indonesia bukan hal yang mustahil (katolikana.com)
Ketika prinsip aturan formal sudah jelas, dimensi lain yang kerap membatasi selanjutnya adalah aparatur negara. Meskipun kita mengaku negara sekuler, kenyataan dilapangan ternyata berbeda.
Banyak kantor catatan sipil di daerah tidak mau mencatatkan pernikahan orang beda agama. Hal ini karena bias keagamaan dari pegawai catatan sipil. Pemerintah pusat seharusnya memberi aturan yang tegas terkait hal ini, jika masih mengacu prinsip pluralisme.
Banyak sekali contoh pasangan yang terpaksa kuat mental dioper kesana kemari karena petugas catatan sipil tidak paham aturannya sendiri. Tetapi hal tersebut bukannya tak mungkin, cuma ekstra stamina saja.
Nikah beda agama di Indonesia bukan hal yang mustahil (kompas.com)
Dan yang terakhir tentu restu keluarga. Beruntung jika kalian terlahir di keluarga dengan pemikiran yang terbuka. Yang memandang bahwa semua jalan akhirnya berujung pada keesaan Tuhan.
Belum lagi masyarakat sekitar yang penuh dengan bibir-bibir kelebihan nyinyir, yang selalu menganggap pasangan baru tak lebih dewasa menentukan pilihan daripada mereka. Nyanyi aja yuk gengs..Tuhan memang satuu...mulut orang seenaknyaaaaa..
Nikah beda agama di Indonesia bukan hal yang mustahil (intim.news)