Rare Earth Logam Tanah Langka Harta Karun Indonesia, Wah Bisa Jadi Wakanda Nih

Ternyata di bumi Indonesia terkandung elemen logam langka yang penting dalam industri persenjataan. Bisa nggak ya negeri kita jadi kayak Wakanda?

Kekayaan mineral dan logam di Indonesia sudah tidak perlu disangsikan lagi. Hanya saja pemanfaatannya dirasa masih kurang maksimal untuk kesejahtaraan negeri. Termasuk bagaimana mengolah rare earth elemen (REE) yang memiliki nilai tinggi dipasaran.

REE atau logam tanah langka, merupakan komponen dasar dalam pembuatan perangkat elektronik hingga senjata. Wah bisa jadi kayak Wakanda dong ketika mereka berhasil memanfaatkan mineral Vibranium yang hanya ada di wilayah kekuasaan Raja T'challa ini.

Melihat kondisi ini, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu untuk membicarakan upaya pemanfaatan REE. Mereka melihat peluang pengembangan industri persenjataan dengan mengoptimallan REE.

Namun sebelum ke arah pemanfaatan, harus dilihat dulu berapa besar cadangan elemen tanah langka yang kita miliki. Untuk semantara ini baru REW dari cadangan timah saja yang berhasil dieksplorasi.

Sedangkan masih banyak REE yang kemungkinan ada di Indonesia. Seperti monazite (elemen campuran yang terdiri dari Cerium, Lanthanum, Neodymium, hingga Thorium), zircon, dan xenotime. Elemen ini biasanya tercampur ke dalam deposit timah dan emas.

Bumi Indonesia ternyata mengandung logam tanah langka (thermofisher.com)

Menurut kajian Pusat Sumber Daya Mineral dan Panas Bumi, Badan Geologi, Kementerian ESDM, REE di Indonesia ditemukan di Sumatera, Jawa hingga Kalimantan. Papua juga dianggap memiliki deposit REE yang tinggi mengingat adanya tambang emas di sana.

Saat ini Indonesia memang masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara lain yang memiliki deposit REE yang tinggi. China mengklaim memiliki 44 juta ton, Brasil dan Vietnam 22 juta ton, Rusia 12 juta ton, dan AS 1,4 juta ton.

Dan untuk mewujudkan mimpi "Wakanda" tersebut, harus dilakukan penelitian terlebih dahulu yang sekarang sudah diinisiasi oleh PT Timah Tbk dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Segalanya harus jelas seperti nilai sumber daya, pemrosesan, disposal dan kebijakan serta payung hukum.

Bumi Indonesia ternyata mengandung logam tanah langka (banten.co)