Pernah dengar cerita mitos makhluk penghisap darah? Biasanya kalau di film-film kita akan menjumpai makhluk vampire dan draculla.
Tapi, apa ada di Indonesia? Ya ada, dan saat ini sedang heboh dicari-cari, dan ada sayembara, siapa saja yang bisa menangkap makhluk penghisap darah ini, bakalan diberi imbalan Rp. 10 juta rupiah oleh Bupati Tapanuli.
Makhluk Penghisap darah Tapanuli
Semua ini berasal dari beberapa ternak milik warga di Dusun Pargompulon, Desa Tonga Pohan, Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, tiba-tiba mati secara misterius.
Uniknya hewan-hewan itu mati dalam keadaan kehabisan darah. Nah kan, apakah ini ulah vampir? Tapi kok hewan.
Ilustrasi (ScienceAlert.com)
Keanehan kematian hewan ternak
Anehnya, kematian hewan ternak ayam, bebek dan babi itu itu dinilai secara tidak wajar. Bagian tubuh hewan utuh. Hanya ada bekas luka seperti gigitan. Sesuai laporan pemilik ternak, Saut Simanjuntak, kejadian itu awalnya diketahui pada 13 Juni 2020.
Saat itu, Saut melihat hewan ternak ayam dan bebeknya dalam kondisi sudah mati. Dua hari kemudian, Saut kembali menemukan puluhan ekor ayam dan bebeknya mati dengan kondisi persis seperti kejadian pertama.
Merasa curiga, Saut melaporkannya kepada warga sekitar dan kepolisian setempat. Kejadian serupa kembali terjadi. Kali ini babi milik Saut yang mati secara misterius.
Oleh sebab itu, untuk mencari tahu penyebab kematian hewan-hewan ternak tersebut, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menggelar sayembara. Nikson akan memberikan hadiah sebesar Rp 10 juta bagi siapa saja yang bisa mengungkap peristiwa tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, Nikson mengatakan, hingga saat ini pihak Pemkab sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), TNI dan Polri, serta pihak terkait untuk mengungkap penyebab kematian hewan ternak.
"Saya siapkan hadiah Rp 10 juta bagi siapa saja yang bisa menangkap dan mengungkap, apa penyebab kematian hewan ternak warga yang menjadi keresahan saat ini," ujar Nikson.
Hewan ternak (Tribunnews.com)
Nikson mengatakan, dia tidak ingin masalah ini menjadi berlarut-larut dan terus menimbulkan keresahan banyak warga.
Mengenai kompensasi bagi warga yang hewan ternaknya mati, Nikson mengaku masih berkoordinasi dengan jajaran Pemkab Tapanuli Utara. Dia juga masih menunggu hasil investigasi lengkap.
"Namun pastikan dulu, makhluk apa yang menyebabkan kematian hewan ternak itu. Soal kompensasi nanti akan kita bicarakan lagi," kata Nikson.
Waduh kira-kira makhluk seperti apa ya gengs yang menyerang hewan-hewan ternak di Tapanuli itu. Semoga segera ketemu deh biar warga gak resah.
Bupati Tapanuli (dalihannatolunews.com)