Russ Albert Medlin ternyata adalah buronan FBI yang tertangkap di Indonesia. Pria ini berasal dari Amerika Serikat dan tertangkap karena menggunakan jasa prostitusi anak yang masih di bawah umur.
Russ Albert Medlin ditangkap di kediamannya di kawasan Jalan Brawijaya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Medlin ditangkap oleh tim penyidik Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya yang dipimpin oleh AKBP Dhany Aryanda dan Kompol Rovan Richard Mahenu.
Namanya jadi bahan berita di banyak media karena dia juga termasuk buronan FBI karena penggelapan investasi saham bitcoin. Uang yang digelapkannya sekitar 722 juta dollar AS atau dengan menggunakan modus penipuan investasi saham.
"Russ seorang buronan Interpol berdasarkan Red Notice-Interpol dengan control number: A-10017/11-2016, tanggal 4 November 2016 tentang informasi pencarian buronan Interpol United States yang diterbitkan pada tanggal 10 Desember 2019 dan tercatat tersangka RAM," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus.
Dia memesan jasa PSK di bawah umur gak cuma satu gengs. Tapi tiga orang sekaligus. Pas di Amerika dia juga terkena kasus pelecehan anak perempuan 14 tahun. Interpol juga menandai Medlin sebagai penganiaya anak yang telah dihukum dua kali atas kejahatan tersebut, pada tahun 2006 dan 2008, yang terakhir melihat dia menjalani hukuman dua tahun penjara karena pemerkosaan oleh seorang gadis berusia 14 tahun dan kepemilikan pornografi anak.
Russ Albert Medlin tertangkap di Jakarta (straitstimes.com)
"RAM minta dicarikan perempuan yang masih anak di bawah umur kepada tersangka A (perempuan, sekitar usia 20 tahun, warga negara Indonesia) melalui pesan WhatsApp. Kemudian, tersangka A mengenalkan dengan korban atas nama SS yang masih berusia 15 tahun," ungkap Yusri.
Medlin meminta SS mengajak teman-temannya dengan imbalan hingga Rp2 juta untuk masing-masing anak. SS akhirnya mengajak temannya LF dan TR. Saat berhubungan badan Medlin meminta untuk direkam.
Menggelapkan saham bitcoin (coundesk.com)
Selain Medlin yang ditangkap, mucikari berinisial A yang menyediakan anak di bawah umur juga masih dalam pengejaran. Belum diketahui jelas berapa lama Medlin tinggal atau tinggal di Indonesia.
Polisi Metro Jakarta menduga Medlin melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, yang dijatuhi hukuman penjara maksimum 15 tahun. Tidak ada perjanjian ekstradisi resmi antara AS dan Indonesia, sehingga masih harus dilihat apakah kesepakatan dapat dilakukan antara kedua negara sehingga Medlin dapat menjawab atas dugaan penipuan keuangan besar-besaran di negara asalnya.
Juga seorang pedofil (fokusjabar.co.id)