Lelaki di Prancis ini bisa jadi salah satu contoh karyawan teladan. Dia nggak mau santai terus-terusan dan makan gaji buta. Pokoknya harus kerja, kerja, dan kerja.
Tapi sayang, pekerjaannya malah bikin dia lebih sering gabut di kantor.
Gegara itu, lelaki ini menuntut perusahaan tempatnya bekerja. Dan dia langsung jadi tajir mendadak setelah tuntutannya dipenuhi.
Perusahaan tempatnya bekerja ini emang beda sih. Nggak kayak perusahaan pada umumnya di dunia yang selalu berlomba-lomba untuk mendapatkan pengakuan. Di sana, lelaki itu malah bertahan dengan pekerjaannya yang malah membuat dia merasa depresi.
Jangan salah, pekerjaan yang dilakukan lelaki itu justru nggak berat. Akhirnya, lelaki itu malah bosan dengan pekerjaannya karena terlalu mudah.
Dikutip dari Oddity Central, lelaki itu adalah Frederic Desnard. Dia adalah lelaki yang bosan dengan pekerjaannya karena terlalu mudah. Saking mudahnya, Frederic malah sempat kepikiran untuk bunuh diri.
Emang apa yang dia kerjakan? Kebosanan itu telah dia rasakan selama berbulan-bulan bekerja di perusahaannya. Ternyata selama itu, Frederic Desnard cuma disuruh membeli kertas doang.
Bosan dengan pekerjaan? Terlalu mudah dan simpel ya? (freepik.com)
Setelah beli kertas, pekerjaan Frederic Desnard di kantor selesa. Nggak ada tanggungan kerjaan lain yang harus dia selesaikan. Bahkan nggak ada karyawan lain yang peduli dengan jam kerjanya selama ini.
Frederic Desnard mengaku bahwa dia bisa datang sekitar jam 09.00 atau jam 10.00 waktu setempat. Tapi nggak ada yang menegur karyawan teladan ini.
"Nggak ada yang peduli jika saya datang pukul 09.00 atau 10.00. Saya akan membeli kebutuhan, seperti setumpuk kertas, kemudian pekerjaan saya selesai," kata Frederic Desnard.
Padahal, Frederic sendiri bekerja di sebuah perusahaan parfum terkenal di Prancis, Interparfums. Jabatannya adalah seorang manajer.
Ilustrasi, Frederic bosan cuma disuruh beli kertas terus (vice.com)
Pekerjaannya yang mudah itu lantas membuat Frederic sangat tertekan. Dia sangat bosan. Bahkan Frederic mengaku bahwa selama ini dia selalu diberi tugas yang tidak ada hubungannya dengan jabatannya.
Lama-lama, Frederic pun merasa kehilangan tanggung jawabnya. Dia juga merasa malu karena bekerja tidak sesuai gaji yang dia dapatkan. Lebih jauh, Frederic juga sempat mengalami depresi, stres. Dan puncaknya adalah ketika dia menderita epilepsi dan harus absen dalam waktu yang lama.
Karena penyakit serius ini dan absen dari kantornya, Frederic Desnard malah di-PHK. Alasannya karena terlalu lama tidak masuk kantor.
Nggak terima dengan keputusan perusahaan, Frederic Desnard pun menggugat perusahaan tempatnya bekerja. Dia menuntut ganti rugi ke kantornya sejak 2014 lalu.
Interparfums, perusahaan tempat Frederic Desnard bekerja (abc-luxe.com)
Menerima tuntutan dari mantan karyawannya itu, perusahaan pun setuju untuk memberikan ganti rugi sebesar 50 ribu euro, sekitar Rp803 juta. Perusahaan parfum terkenal itu menyatakan bahwa pihaknya tidak tahu bahwa mantan karyawan itu menderita lantaran tugasnya yang sangat simpel: beli kertas.
Padahal sebelumnya, Frederic Desnard menggugat kantornya dengan jumlah 400 ribu euro, sekitar Rp9 miliar. Tapi pihak perusahaan setuju untuk memberikan kompensasi sekitar 10 persen.
Interparfums sempat membela diri dengan mengatakan bahwa Frederic Desnard tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya yang membosankan itu. Namun Pengadilan Banding Prancis memutuskan bahwa "bore out" yang dialami Frederic Desnard adalah bentuk pelecehan moral.
Ini dia orangnya, Frederic Desnard (nine.com.au)
Untuk diketahui, tenaga kerja di Prancis dilindungi oleh UU Ketenagakerjaan yang ketat. Jadi, para karyawan tidak bisa diberhentikan ketika perannya digantikan teknologi. Kasus ini pun jadi ramai disoroti publik.
Ya, salut deh buat karyawan teladan ini. Tuntutannya dipenuhi, dan Frederic Desnard bisa jadi tajir mendadak.
Frederic pun berhak atas sekitar 10 persen dari gugatannya (francetvinfo.fr)