Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menulis di Twitter tentang pemimpin yang ‘planga-plongo’. Bersamaan dengan itu,cuitan juga menyebut nama Putin, Presiden Rusia, yang kiranya patut menjadi contoh bagi pemimpin di Indonesia.
Tsamara Amany kemudian meladeni cuitan itu. Menurutnya, cuitan itu memang merujuk pada Presiden Jokowi. Tapi karena terlanjur meradang, Tsamara menjelaskan bahwa Putin bukanlah pemimpin yang layak buat Indonesia yang demokratis.
Selain itu, Tsamara juga juga mengkritik Putin dan menyebutnya bukan pemimpin yang baik. Putin juga disebutnya melakukan pembiaran terhadap praktik-praktik korupsi serta menyatakan bahwa Rusia tidak memberikan kebebasan beraspirasi. Beberapa pernyataan juga sempat dilontarkan Tsamara hingga maujud sebagai kontroversi.
Salah satu media kampanye Putin untuk dunia, RBTH untuk Indonesia, merespons kembali beberapa pernyataan Ketua DPP PSI tersebut. Namun ini tak sekadar respons, melainkan juga kecaman kerasterhadapnya.
Lewat cuitan pula, media itu menjelaskan sebaiknya Tsamara perlu memahami kondisi dan situasi politik diRusia. Mereka meminta agar Tsamany lebih bijaksana dalam berkomentar terhadap negara lain, apalagi pengetahuan tergolong minim untuk negara dan pemimpin yang dikritiknya.
Selain itu, Tsamara juga diundang oleh Kedubes Rusia untuk Indonesia dalam rangka berdialog mengenai pernyataannya tersebut. Akan tetapi, Tsamara tak bisa hadir lantaran ada jadwal acara lain.