Sedari dulu, Mekkah telah menjadi salah satu tujuan orang Indonesia untuk menimba ilmu. Orang-orang datang ke kota suci ini untuk mempelajari agama Islam secara penuh.
Di kota suci Mekkah sendiri terdapat beberapa situs penting bagi umat Islam. Salah satunya adalah keberadaan kakbah yang menjadi kiblat bagi sleuruh umat Islam di dunia. Kakbah sendiri terletak di dalam Masjidil Haram.
Sebagai masjid terbesar dan terpenting di dunia, nggak sembarangan orang bisa menjadi imam ketika akan melaksanakan sholat berjamaah. Tapi sejarah mencatat setidaknya tiga ulama Indonesia pernah menjadi imam di Masjidil Haram.
#1 Syekh Junaid Al-Batawi
Syekh Junaid Al-Batawi adalah seorang ulama yang lahir di Pekojan, Jakarta. Ulama ini dikenal sebagai seorang pendidik yang tangguh karena sepanjang hidupnya dihabiskan untuk belajar dan mengajar.
Syekh Junaid Al-Batawi dikenal pula sebagai syeikhul masyayikh madzhab Syafii. Dia adalah pengajar penting yang salah satu muridnya juga menjadi tokoh penting di Mekkah, Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani.
Syekh Junaid Al-Batawi wafat di Mekkah pada tahun 1840 silam. Usianya diperkirakan 100-an tahun. Dia pun pernah menjadi imam di Masjidil Haram dan beliau pula yang memperkenalkan nama Betawi ke mancanegara.
Syekh Junaid Al-Batawi (validnews.id)
#2 Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani
Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani adalah orang Indonesia pertama yang pernah jadi imam di Masjidil Haram. Beliau lahir di Kampung Tanara, Serang, Banten, tahun 1815.
Selama lebih dari 30 tahun, ulama ini mendalami ilmu agama pada guru-gurunya di Mekkah. Dan puncaknya adalah ketika beliau ditunjuk sebagai pengganti Imam Masjidil Haram.
Semenjak itu, nama ulama ini jadi populer. Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani sendiri berarti Nawawi dari Banten.
Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani (wikipedia.org)
#3 Syikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi
Ulama asal Indonesia selanjutnya yang pernah jadi imam di Masjidil Haram adalah Syikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi. Ulama ini lahir di Agam, Sumatra Barat pada 26 Juni 1860.
Kecerdasannya sudah terlihat sejak kecil. Ayahnya kemudian mengajak beliau untuk menunaikan ibadah haji ketika usianya masih 11 tahun. Namun, Syikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi tidak pulang ke Tanah Air dan dia menuntaskan pelajaran menghapal Al-Quran di Mekkah.
Selain menghapal Al-Quran, Ahmad juga berguru dengan beberapa ulama di sana. Mulai dari Sayyid Bakri Syatha, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, dan Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah Al-Makkiy.
Syikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi pun juga pernah ditunjuk menjadi imam dan khatib di Masjidil Haram. Ilmunya yang tinggi juga membuat beliau menjadi staf pengajar di Masjidil Haram.
Syikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi (akurat.co)