PSM Makassar pernah punya seorang pemain yang legendaris. Dia adalah Andi Ramang, seorang pemain yang namanya sagat erat dalam perjalanan klub sepak bola PSM dan Tim Garuda.
Sosok Andi Ramang masih dibicarakan hingga sekarang. Dia adalah seorang penyerang bertubuh kecil yang lincah. Nama selalu jadi perbincangan karena dia merupakan legenda sepak bola Indonesia.
Di satu sisi, Andi Ramang bahkan bahkan diakui oleh FIFA dan mereka menyebutnya sebagai mitos sepak bola Indonesia. Kenapa?
Sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia, FIFA mengakui sosok Andi Ramang sebagai salah satu pemain penting dalam puncak kejayaan sepak bola Indoneseia. Tepatnya pada dekade 1950-an silam.
FIFA perna mengangkat kisah kehebatan Andi Ramang secara khusus pada situs resmi mereka. Kala itu bertepatan dengan peringatan kematian Andi Ramang yang ke-25 tahun, 26 September 2012.
Sosok striker legendaris PSM ini jadi mitos juga karena minimnya dokumentasi berita dan foto Andi Ramang bersama PSM maupun Timnas Indonesia. Makanya, dia jadi mitos karena segala informasi tentang dirinya hanya bersumber dari pengakuan dari pemain seangkatan atau orang-orang terdekatnya.
Keng Wie, salah satu rekan Andi Ramang di PSM pernah bercerita tentang kehebatan legenda sepak bola Indonesia ini. Bersama Andi Ramang, PSM pernah meraih trofi juara Perserikatan 1965-1966.
Andi Ramang, legenda sepak bola Indonesia (bola.com)
"Saya beruntung masih bisa satu tim dengan Ramang yang saat itu hampir pensiun sebagai pemain," ujar Keng Wie, dikutip dari Bola.com.
Keng Wie juga menuturkan bahwa Ramang tetap menjadi sosok penting dalam klub PSM meski usianya sudah kepala empat. Sementara PSM Makassar sendiri merupakan klub sepak bola tertua di Indonesia yang masih eksis. Klub ini didirikan pada 2 November 1915.
PSM Makassar masuk dalam kasta tertinggi dalam kompetisi di Tanah Air.
"Kharisma Ramang memmbuat pemain lawan segan. Kami pun bisa bermain lepas dan percaya diri. Bagi saya, Ramang adalah penyerang alami dengan insting gol tinggi," kata Keng Wie.
Andi Ramang diketahui lahir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada 24 April 1924. Dia menghabiskan masa remajanya hingga menikah pada usia 18 tahun, lalu pindah ke Makassar tahun 1945.
Sosok penting dalam PSM Makassar dan Tim Garuda (wikipedia.org)
Di Makassar, Andi Ramang bekerja serabutan. Dia pernah jadi tukang becak bahkan jadi kernet truk. Semua dilakukan demi menghidupi keluarganya. Nah, dua tahun setelah hidup di Makassar, Andi Ramang akhirnya direkrut oleh Persis (Persatuan Sepakbola Induk Sulawesi) atau Coution Voetbal Bond.
Klub nggak pikir panjang lagi untuk merekrut Ramang setelah berhasil mencetak tujuh dari sembilan gol kemenangan Persis atas lawannya. Semenjak itu, nama Andi Ramang mulai mencuat di tingkat nasional pada tahun 1952.
Selanjutnya, Andi Ramang juga dipanggil untuk mengikuti seleksi Timnas Indonesia menggantikan seniornya, Sunar Arland yang sedang dirawat karena sakit.
Andi Ramang pun berangkat ke Jakarta dengan status bek kanan, persis sesuai posisi Sunar Arland. Namun, Tony Pogacnik, pelatih Timnas Indonesia kala itu, tidak terkesan dengan aksi Andi Ramang sebagai bek kanan. Postur tubuhnya kecil dan ringkih sebagai bek.
Andi Ramang pindah ke Makassar tahun 1945 dan bekerja serabutan (detik.com)
Maladi, pengurus PSSI kala itu, sedang berada di pinggir lapangan. Dia kemudian meminta Tony untuk memainkan Ramang sebagai striker. Hasilnya ... Andi Ramang mencetak hattrick dan memberika kemenangan kepada timnya pada internal game.
Semenjak itu pula, Andi Ramang berubah menjadi striker andal yang disegani di Asia. Pada laga uji coba tahun 1954 di Filipina, Hong Kong, Thailand, dan Malaysia, Ramang berhasil mencetak 19 dari total 23 gol!
Dua tahun kemudian, Indonesia berhadapan dengan Uni soviet pada perempat final Olimpiade Melbourne 1956. Andi Ramang pun berhasil bikin sibuk Uni Soviet dengan gocekannya. Bahkan, tendangan Ramang juga hampir menjebol gawang Lev Yashin.
Sayangnya, kaos Ramang telanjur ditarik pemain lawan. Skor akhir pertandingan pun imbang 0-0. Indonesia akhirnya tersingkir setelah kalah telak 4-0 pada partai ulang keesokan harinya.
Timnas Indonesia juga hampir tembus ke putaran final Piala Dunia 1958 karena Andi Ramang dan teman-teman. Tinggal selangkah lagi Tim Garuda berangkat ke Swedia setelah unggul agregat 5-4 atas China. Tiga dari lima gol di antaranya pun dicetak oleh Andi Ramang.
Bersama Ramang, Tim Garuda berahsil masuk pentas internasional (merdeka.com)
Sayang, langkah Tim Garuda terhenti karena menolak bertanding melawan Israel.
Di Asia, Andi Ramang membawa medali perunggu buat Indonesia dalam Asian Games 1958 di Tokyo. Sayangnya lagi ... karier cemerlang Andi Ramang ternoda jelang persiapan Tim Garuda menghadapi Asian Games 1962 di Jakarta.
Andi Ramang sempat dituduh menerima suap bersama sebagian besar pemain timnas kala itu. Ramang akhirnya mundur dari Timnas Indonesia karena merasa tidak pernah menerima suap apa pun. Setelah itu, Ramang hanya bermain di PSM hingga tahun 1967.
Karier Andi Ramang selanjutnya adalah menjadi pelatih di sejumlah daerah. Dia melatih di Palu dan Blitar.
Kisah-kisah kehebatan Andi Ramang dalam dunia sepak bola Tanah Air, membuatnya menjadi sosok yang paling inspiratif. PSM yang lekat dengan Andi Ramang masih disebut sebagai Pasukang Ramang hingga kini.
Laga Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956 (youtube.com)
Nama Andi ramang juga dipakai oleh satu di antara puluhan kelompok suporter Makassar, yaitu Ramang Mania yang memiliki anggota hingga 2.000 orang.
Ramang Mania sendiri berdiri pada tahun 2018. Menurut Ahmad Susanto, selaku pembina kelompok ini, pihaknya menggunakan nama Ramang karena terinspirasi dengan semangat dan motivasi Andi Ramang mengharumkan nama PSM dan tim nasional Indonesia.
Itulah sekilas kisah Andi Ramang, pemain legenda PSM yang jadi mitos sepak bola Indonesia dan bikin takjub FIFA.
Patung Andi Ramang di Makassar (goodnewsfromindonesia.id)