Seperti kita tau, Indonesia dan Timor Leste sempat mewarnai ketegangan dahulu kala. Ini menimbulkan 2 kubu yakni mereka yang milih kemerdekaan Timor Timur sebagai negara mandiri dan mereka yang milih tetap jadi bagian dari NKRI.
Di saat itu, Ratu Alas-Manufahi, Aziza Borromeu lebih memilih untuk ikut Indonesia pada tahun 1999. Namun, ia merasa kesetiaannya pada negara Indonesia nggak mendapatkan balasnya.
Ia dengan rakyatnya berharap Indonesia akan menjamin hidupnya. Sayang sekali, semua itu belum terwujud sampai sekarang. Ia tinggal di penampungan sederhana selama 20 tahun. Tepatnya, di pengungsian LP3T, Sukabitetek, Desa Leuntolu, Kecamatan Raimanuk dengan eks Timor Timur lainnya.
Setelah itu, sebagai bentuk protes, Ratu memilih tinggal di hutan bareng rakyatnya dengan tenda darurat dengan atap terpal dan berdinding daun kelapa. Pada Juli 2019, ia mengaku akan tinggal di situ sampai ada kejelasan soal nasib rakyatnya.
Ratu Azia Borromeu (timordaily.com)
Aksi tersebut dilakukan bertepatan dengan peringatan Integrasi Timor Timur ke Indonesia semenjak 17 Juli 1975. Lalu, juga buat mengenang 5 tahun meninggalnya Raja Alexandrino Borromeu.
Ratu Azia Borromeu (tribunnews.com)
Ia sempat jadi viral karena videonya yang menangis sambil memohon pada pemerintah Indoensia untuk memperhatikan nasibnya dan rakyatnya. Menurutnya, pemerintah selama ini kurang memperhatikan warga eks Timor Timur. Khususnya, soal kepastian tempat tinggal.
Ratu Azia sendiri bukan satu-satunya aja yang sedih karena merasa kesetiaan sama Indonesia nggak berbalas. Nggak sedikit rakyat eks Timor Timur di perbatasan yang merasakan hal serupa.
Ratu Azia Borromeu (boombastis.com)