Kutukan Tradisi di Dusun Karang Kenek Situbondo yang Terus Diwariskan Hingga Saat Ini

Dusun Karang Kenek mendapat kutukan tidak bisa memiliki penduduk lebih dari 26 kepala keluarga. Jika melebihi angka tersebut akan ada yang meninggal menurut tradisi setempat.

Ada yang berbeda dari Dusun Karang Kenek di Desa Olean, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur ini. Yakni sejak tahun 1980, dusun ini hanya memiliki 26 kepala keluarga, dan tidak pernah bertambah hingga saat ini. 

Padahal secara logika hal itu tentu tak mungkin. Pasalnya kepala keluarga sebuah wilayah pasti akan bertambah seiring laju pertumbuhan penduduk. Kecuali jika ada bencana, atau dalam khasus Karang Kenek, mendapatkan kutukan. 

Padahal dusun ini dari visual nggak ada misteri-misterinya sama sekali. Karang kenek merupakan sebuah dusun yang indah nan permai yang terletak di antara sawah dan bukit dengan luas dua hektar. Dengan mayoritas bekerja sebagai petani.

Ada cerita yang melatarbelakangi adanya kutukan tersebut menurut warga dan sesepuh Dusun Karang Kenek. Cerita ini merupakan bagian dari tradisi masyarakat yang tetap diwariskan hingga saat ini.

Dahulu kala dusun ini hanya ditempati oleh dua keluarga dan mereka tinggal dalam satu rumah. Kemudian keturunan dari salah satu keluarga itu dikabarkan tidak ingin pindah dari Karang Kenek.

Kemudian Pada suatu hari, ada peristiwa aneh yang terjadi di rumah yang ditempati keturunan keluarga tersebut. Tiba-tiba tanpa sebab yang jelas, seluruh penghuni rumah tersebut menjadi gila dan meninggal dunia. 

Jasad mereka lantas dikuburkan di tanah yang ada di Dusun Karang Kenek sendiri. Sejak saat itulah warga dusun ini percaya bahwa kuburan itu yang memberi kutukan kepada dusun ini.

Kutukan dusun Karang Kenek Situbondo dalam tradisi masyarakat (shofihoo.blogspot.com)

Sebenarnya kepala keluarga di dusun ini bukannya tidak bertambah sama sekali. Tapi setiap kali ada kepala keluarga baru yang muncul, misalkan pindah alamat atau dari pernikahan hal-hal aneh mulai terjadi. 

Jika ada penambahan, terkadang tiba-tiba ada salah satu kepala keluarga yang ingin pindah keluar dari dusun ini. Bahkan tanpa sebab yang jelas, salah satu kepala keluarga secara acak akan ada yang sakit dan akhirnya meninggal.

Begitu juga jika terjadi pengurangan kepala keluarga disana, selalu saja ada penggantinya untuk menggenapkan kutukan 26 kepala keluarga tersebut. Dusun ini seakan-akan memiliki caranya tersendiri untuk meneruskan kutukan itu.

Untuk mengapus kutukan, warga dusun Karang Kenek sudah melakukan banyak ritual-ritual khusus, guna menghapus kutukan itu, namun sampai detik ini hasilnya nihil. Fenomena aneh tersebut terus terjadi. 

Kutukan dusun Karang Kenek Situbondo dalam tradisi masyarakat (internal paragram.id)

Hingga sekarang masyarakat tak lagi mempermasalahkan kutukan tersebut. Selama masih ada 26 kepala keluarga, penduduk karang kenek merasa cukup bahagia. Belum lagi ritual-ritual tradisi sekarang dianggap sebagai potensi wisata yang bisa menambah pemasukan daerah.

Sudah ada rencana untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai obyek desa wisata. Mengingat keasrian pemandangan, cerita misteri, dan tradisi warisan leluhur. Apakah kalian tertarik buat menyaksikan sendiri kutukan Karang Kenek, Situbondo gengs?

Kutukan dusun Karang Kenek Situbondo dalam tradisi masyarakat (faktualnews.co)