Perang Dengan Kuntilanak: Based On True Story

Kali ini ada kisah dari seorang wanita dari Pulau pramuka yang cerita tentang kuntilanak, seperti apa keseramannya? Yuk kita kepoin.

Narasumber : Dewi

Assalamualaikum, perkenalkan aku Dewi (30th) asal Pulau Pramuka Kepulauan Seribu, aku mau cerita tentang kisah nyata yang terjadi di keluarga aku yang masih membekas terutama bagi kedua orang tuaku.

Cerita ini terjadi pada tahun 1986 tepatnya saat kelahiran abang aku, aku anak kedua dari 3 bersaudara & aku cwe satu-satunya, jadi abang & ade aku cowo semua, jadi otomatis cerita ini terjadi sebelum aku lahir. 

tapi sangat melekat di keluarga ku karena bapak & ibu selalu berulang-ulang menceritakannya ke siapapun, baik anak anaknya maupun saudara yang lain.. jadi kami sekeluarga sudah hapal betul tentang kisah ini.

Waktu itu saat mendekati persalinan, entah kenapa banyak sekali hal-hal buruk yang menimpa keluarga kami, mulai dari banyak nya saudara yang meninggal, bapak ku mengalami kecelakaan saat main bola, yakni kepala beliau terbentur tiang gawang sampai giginya rontok banyak, sampai-sampai harus dibawa pulang sambi digotong beramai-ramai, sampai ibuku lemas dan hampir pingsan, tapi untungnya tidak fatal dan cepat pulih.

Ilustrasi (TransHapakat.id)

Hal buruk lainnya berlanjut saat tiba hari-hari jelang persalinan, ibu merasakan kontraksi yang sakit sekali tapi hampir seminggu tidak kunjung melahirkan, ibu pun sering bermimpi didatangi wanita & meminta bayi nya, namun ibu menolak & mengusirnya. 

Baca juga: https://paragram.id/horor/kisah-horor-kerasukan-jin-kuntilanak-merah-10082

Hingga pada hari ketujuh, kontraksi ibu tak kunjung reda, namun abang ku tak kunjung lahir, kondisi ibu kian lemah karena menahan sakit yang amat sangat selama berhari2, dan beliau hanya bisa berbaring saja. 

Melihat keadaan ibu, akhirnya diputuskan untuk memindahkan ibu ke rumah kakaknya yang laki-laki, karena keluarga besar sepakat mungkin rumah yang ditempati ibu (rumah nenek) ada sesuatunya.... 

Ilustrasi (Merdeka.com)

Jadi mereka berpikir jika dipindahkan mungkin suasana akan lebih baik untuk ibu. Hampir selama seminggu itu pula seluruh keluarga besar kami selalu mengadakan ronda (bergadang di depan rumah) 

Karena tradisi di pulau kami jika ada yang ingin melahirkan maka harus digadang-gadang, karena daerah kami kental akan hal-hal mistis Dan terlebih keberadaan ibu hamil adalah "magnet" buat para makhluk gaib disekitar..

Bersambung ke part selanjutnya....

Ilustrasi 9 (Mistisina.com)