Efek pandemi corona semakin meluas di masyarakat. Gak cuma segilintir orang yang terkena imbasnya, tapi berbagai lapisan masyarakat.
Saat ini, kerugian petani akibat corona mulai terlihat. Salah satunya para petani bunga. Ketika banyak acara dibatalkan, gak ada pernikahan, dan kota-kota besar ditutup, permintaan bunga jadi gak ada.
Salah satu bunga yang menjadi viral adalah mawar. Petani bunga mawar di Batu, Malang membuang bunga hasil panen ke selokan. Mirisnya lagi, bunga-bunga itu ada yang dijadikan pakan ternak seperti kambing.
Video tumpukan bunga mawar yang habis dipotong ini viral di media sosial twitter melalui akun @hentyeka_.
Bunga mawar (wallpaperaccess.com)
Petani membuang bunga (Twitter @hentyeka_)
"Asli, mawarnya eman-eman banget. Aku tahu covid-19 ini berdampak ke semua sektor. Tapi khusus untuk pertanian, tak banyak yang tau gimana beratnya. Para petani pun tak bisa berkoar-koar di sosial media. Semoga Pemerintah atau lembaga sosial bisa lihat ini dan segera mendapat bantuan," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Batu Sugeng Pramono membenarkan kejadian ini. Banyak banget bunga yang dibuang begitu aja ke saluran air. Beliau menegaskan kalau hal ini bisa aja juga terjadi pada petani lainnya.
"Karena petani mawar memang berdampak dari corona, memang Jakarta tertutup. Padahal dalam satu bulan kirim dua kali di Jakarta tapi ternyata di sana ditutup. Ini tidak hanya di Batu saja, tapi juga petani mawar hampir semua daerah," ungkap Sugeng dikutip dari Okezone.com.
Selama ini permintaan bunga banyak dari Jakarta dan Bali. Jakarta sendiri udah menutup akses dan pasar bunga karena PSBB. Sedangkan Bali permintaannya sangat sedikit. Hal ini mmebuat bunga yang udah dipotong jadi gak laku.
Permintaan bunga menurun drastis (pixnio.com)
Bunga mawar harus segera dipotong untuk menumbuhkan tunas baru yang lebih baik. Kalau gak segera dopotong bakalan menghambat pertumbuhan.
"Kalau bunga mawar itu memang harus dipotong, untuk menumbuhkan tunas baru yang lebih bagus. Kalau tidak dipotong malah rusak, makanya harus dipotong," kata Sugeng.
"Pemkot batu di gunungsari sudah diberikan ke petani kita siapkan alat pencacah untuk mencacah mawar supaya mawarnya bisa digunakan difermentasi dan dikembalikan ke lahan – lahan. Kami juga memberikan bantuan kepada petani, khususnya bunga potong dalam bentuk saprodi, khususnya untuk perawatan mawar, anggrek, dan lain – lain," terangnya.
Akan ada bantuan untuk sektor-sektor informal yang terkena dampak corona ini.
Petani bunga merugi (thespruce.com)