Fakta-fakta tentang Seni Melipat Kertas Origami yang Dulunya Cuma Diajarin ke Kaum Elit Jepang

Fakta-fakta tentang seni melipat kertas Origami yang dulunya cuma diajarin ke kaum elit Jepang doang.

Seni melipat kertas origami identik banget sama salah satu budaya Jepang. Budaya Jepang ini bahkan udah lama dikenal di dunia. 

Origami sendiri gak sekadar berguna untuk kegiatan seni aja. Seni melipat kertas ini udah banyak diadopsikan untuk berbagai keperluan seiring perkembangan zaman.

Nggak ada panduan khusus untuk membuat origami. Yang dibutuhkan cuma kreativitas aja dalam mengolah kertas menjadi sesuatu yang menarik perhatian.

Di balik itu, kamu juga mesti tau nih fakta-fakta tentang seni melipat kertas origami. Dulunya, seni melipat kertas ini cuma diajarin ke kaum elit di Jepang doang lho. Simak kuy.

#1 Awalnya bernama 'orikata'

Seni melipat kertas ini awalnya bernama 'orikata' yang berarti 'bentuk yang dilipat'. Menggunakan kertas tentunya. Namanya berubah jadi 'origami' baru resmi digunakan tahun 1880 silam.

Origami sendiri berasal dari kata 'oru' yang berarti melipat, dan kami yang berarti kertas. Nama origami sendiri lebih dikenal sama banyak orang di seluruh dunia sampe sekarang.

Origami tadinya bernama 'orikata' (unsplash.com)

#2 Buku pertama tentang origami

Origami sendiri punya sejarah yang sangat panjang. Bahkan buku pertama tentang origami pernah ditulis oleh Akisato Rito yang berjudul "Sembazuru Orikata" yang dicetak tahun 1797.

Buku itu berisi tentang catatan sejarah penggunaan origami dalam budaya pernikahan tradisional di Jepang. Tapi yang paling terkenal adalah buku karangan Akira Yoshizawa yang juga dikenal sebagai Bapak Origami. Bukunya adalah "Atarashi Origami Geijutsu" atau New Origami Art.

Buku pertama tentang origami, terbit tahun 1797 (web-japan.org)

#3 Origami cuma diajarin ke kaum elit

Origami dulunya cuma diajarin ke kaum elit doang di Jepang. Soalnya waktu itu kertas adalah barang mahal dan sangat langka. Makanya cuma orang-orang elit aja yang bisa memilikinya.

Beda banget sama sekarang ya ... semua orang bisa mengakses kertas bahkan sampe dibuang-buang. Nah, daripada dibuang-buang gitu, mending kamu belajar memuat origami hewan atau origami burung aja tuh yang terkenal.

Dulunya cuma kaum elit aja yang belajar bikin origami (unsplash.com)

#4 Asal mula origami bukan dari Jepang!

Seni melipat kertas origami dikenal berasal dari Jepang ya. Tapi ternyata ada sumber yang menyebutkan bahwa sani melipat kertas ni ternyata bermula dari China. Seni melipat kertas ini diyakini udah dimulai sejak tahun 507 Masehi.

Eropa juga punya teknik melipat kertasnya sendiri sejak lama. Tapi emang sih, yang mempopulerkan seni melipat kertas origami ini ya Jepang.

Origami ternyata berasal dari China (unsplash.com)

#5 Baik untuk kesehatan mental kita

Seni melipat kertas origami ternyata melatih fokus dan kinerja otak kita. Bahkan, seni ini juga bagus banget buat kesehatan mental kita. Hal ini disebutkan dalam sebuah artikel yang dirilis oleh American Association of Retired People (AARP).

Membuat origami ternyata bisa merangsang otak kita karena penuh dengan tantangan. Lebih jauh, origami juga baik untuk kesehatan spiritual seseorang loh~

Bikin origami ternyata baik untuk kesehatan mental kita (origami.guide)

#6 Penggunaan origami

Origami emang udah melewati sejarah panjangnya sih sebagai seni melipat kertas. Dalam perkembangannya, penggunaan origami ternyata juga sangat luas, dan gak sekadar seni yang menarik perhatian aja.

Origami terkait dengan matematika tentang permainan angka, sudut, dan pembagian. Bahkan origami juga mulai diadopsi untuk kebutuhan desain.

Origami bisa diaplikasikan ke banyak hal loh (smithsonianmag.com)

#7 Sebagai simbol perdamaian

Jepang pernah dijatuhi dua kali bom atom tahun 1945 silam. Kala itu, ada seorang anak bernama Sadako Sasaki yang berusia 2 tahun dan menjadi korban serangan bom atom dahsyat itu di Hiroshima.

Sadako adalah seorang anak yang ceria, sehat, dan pelari paling cepat di sekolahnya. Sayangnya, tahun 1954, dia didiagnosa terkena leukimia yang membuat seluruh wajahnya bengkak. Leukimia sendiri menjadi penyakit yang terkenal di Jepang sebagai akibat jangka panjang dari ledakan bom atom.

Sadako sendiri pernah mendengar kepercayaan bahwa kalo seseorang bikin seribu origami burung bangau maka keinginannya akan terwujud. Maka Sadako pun membuat seribu origami burung bangau warna-warni yang bentuknya terkenal itu.

Kisah tentang Sadako itu pun menginspirasi perupa Jepang untuk membuat sebuah patung Sadako yang seolah-olah sedang memegang origami burung bangau di atasnya. Sadako dan origami burung bangau kemudian menjadi salah satu simbol perdamaian dunia.

Patung Sadako bisa kamu liat sendiri di Hiroshima Peace Park. Di bawah patung itu terdapat tulisan, "This is our cry. This is our prayer. Peace in the world."

Itulah fakta-fakta tentang seni melipat kertas Origami yang dulunya cuma diajarin ke kaum elit Jepang doang. Daripada gabut selama #dirumahaja begini, mending kamu luangin waktu belajar bikin origami gengs.

Patung Sadako dan origami di Hiroshima (pinterest.com)