Jadi gini ceritanya gengs, ‘pembunuh bayaran’ ini direkrut oleh seorang Ayah yang bernama Feng. Tapi tujuannyasih bukan untuk membunuh anaknya secara sungguhan wkwkwk.
Melainkan direkrut untuk membunuh karakter game online yang sering dimainkan anaknya tercinta. Anaknya ini bernama Xio Feng, ia memang kerap menghabiskan waktunya hanya untuk bermain game online. Sepertinya tidak ada yang dipikirkannya selain bermain game online saja. Apa akibat kecanduan game ya?
Namun, aksi ‘pembuhun bayaran’ ini diketahui, setelah Xio Feng sadar saat bermain game online karakter game online-nya terus-menerus mati.
Xio Feng merasa ada yang tidak beres dengan hal tersebut. Ia menganggap ada unsur kesengajaan dari si ‘pembunuh bayaran’ tersebut. Nah loh....
Xio Feng pun kepo dan mencari tahu apa penyebab karakternya di kill melulu, ia mengajak berbicara si ‘pembunuh bayaran’ tersebut.
Sontak ia kaget, ketika ia mengetahui Ayahnya lah yang merekrut seorang gamer handal untuk bisa membunuh karakter game miliknya.
Akhirnya Xio Feng kesal atas tindakan yang dilakukan Ayahnya tersebut, akhirnya ia memutuskan untuk mengutarakan perasannya kepada Ayahnya.
Ia mengatakan, kalau dirinya bukanlah edict akibat kecanduan game online. Ia bermain game online hanya sebagai pelampiasan saja karena ia belum menemukan pekerjaan yang layak sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Ilustrasi (Financial Times)
Xio Feng mengaku kalau selama ini ia sangat selektif dalam mencari pekerjaan sehingga sampai saat ini belum juga mendapatkan pekerjaan.
Tapi kan lama kelamaan tetep aja kecanduan karena nyaman ya gengs. Bahaya loh akibat kecanduan game itu, jangan main-main WHO aja sampai tetapkan hal itu sebagai kelainan Mental.
Soalnya, di berbagai negara sudah muncul berbagai masalah serius terkait bermain game. Banyak kasus orang muda tewas karena kelelahan bermain game. Di Amerika Serikat, ayah tiga anak berusia 35 tahun tewas setelah main game 22 jam non-stop.
Pria 20 tahun di Republik Rakyat Cina tewas setelah main game King of Glory sembilan jam setiap hari selama lima bulan. Kasus serupa juga terjadi pada remaja di Indonesia. Mereka tewas karena kecanduan, sebuah perilaku buruk yang sebenarnya bisa dihentikan.
Bahkan ya... akibat kecanduan game juga picu tindakan kriminal. Pernah ada kasus tujuh remaja yang mencuri uang, rokok, dan tabung gas di toko untuk membayar sewa alat game online dan dua remaja merampok penjual nasi goreng untuk mendapatkan uang yang dipakai main game online. Gils!
Kecanduan game (TechJuice)
Gejala Kecanduan Game
-Tidak dapat mengendalikan keinginan bermain game.
-Lebih memprioritaskan bermain game dibandingkan minat terhadap kegiatan lainnya.
-Seseorang terus bermain game meski ada konsekuensi negatif yang jelas terlihat.
Seseorang bisa didiagnosis kecanduan game oleh psikolog atau psikiater bila ia memiliki pola bermain game yang cukup parah hingga berdampak buruk terhadap dirinya pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan, dan hal-hal penting lainnya gengs. Duh bahaya juga ya.
Makanya, gara gara itu Badan Kesehatan Dunia (World Health Organisation (WHO) memasukkan kecanduan game ke dalam daftar penyakit dalam laporan International Classification of Diseases edisi 11 (ICD-11). Dengan demikian, kecanduan game resmi masuk sebagai gangguan kesehatan jiwa.
Nah loh, akibat kecanduan game ini ternyata bisa berdampak fatal kan? Jadi semoag kisah si Feng ini bisa jadi pelajaran kita semua, boleh buat hiburan tapi jangan over.
Ilustrasi (The Joplin Globe)