Kalau ditanya tentang kasus kanibalisme yang ada di Indonesia mungkin banyak yang masih ingat sama Sumanto. Terutama generasi 90-an. Anak jalan sekarang mungkin udah gak tahu kalau dulu ada manusia kanibal di Indonesia.
Di Filiphina, seorang pria ditangkap dan didakwa membunuh seorang wanita, memotong kepalanya dan lalu memakan otak korbannya itu. Ngeri ya gengs, udah dibunuh dimakan lagi otaknya.
Lloyd Bagtong, 21, ditahan oleh polisi Talisayan di provinsi Misamis Oriental menyusul penemuan mayat korban tak dikenal yang berjarak lebih dari dua mil dari rumah Bagtong.
Mayat itu diikat tangannya dan kepalanya hilang. Bahkan badannya hanya berbalut jins aja. Sungguh mengerikan.
Ada saksi mata yang ngeliat wanita itu dan Bagtong berdebat di dekat kuburan. Dia diduga memukul kepalanya dengan benda logam sebelum memenggal kepala si wanita dengan alat seperti sabit yang disebut sanggot.
Ilustrasi Bagtong bertengkar (strategicpsychology.com.au)
Ketika polisi menahan Bagtong, ia ditemukan dengan alat serupa yang diselipkan di pinggangnya. Selain itu, sepotong kain berdarah ditemukan di apartemennya. Diduga kain itu digunakan buat bungkus kepala yang dibawanya pulang. Pembunuhan ini terjadi awal tahun 2019.
Kepala polisi Talisayan Maribeth Ramoga mengatakan bahwa Bagtong mengaku membunuh wanita itu karena marah dengannya. Lantas dia membunuh wanita itu. Membuka tengkoraknya dan megeluarkan seluruh otak. Memasak otak tersebut dan memakannya dengan nasi.
Dia kemudian diduga melemparkan tengkorak ke dalam lubang di dekat rumahnya.
Pembunuhan (thejakartapost.com)
Makan jaringan otak manusia membawa risiko kesehatan yang signifikan. Kondisi yang dikenal sebagai penyakit prion ditularkan melalui makan jaringan otak. Dapat menyebabkan gemetar, tawa, dan akhirnya mati secara tak sengaja ketika jaringan otak menurun.
Otaknya dimakan dengan nasi (consciouslifestyleofmine.com)