Di tengah upaya meleburkan dunia melalui teknologi dan ekonomi, sebuah penghalang kuat bernama rasisme berdiri tegak. Tak hanya zaman sekarang, seperti yang dilakukan pemerintahan Trump, akar rasisme sudah sangat dalam menghujam ke tanah Eropa. Asal mula penjajahan kulit putih ke berwarna.
Sebuah penemuan mengejutkan berupa foto dari tahun 1958 menunjukan tindakan rasisme tersebut. Di dalamnya nampak seorang gadis berada di dalam kandang kayu yang buruk, sementara orang kulit putih berdiri mengelilingi pagar sambil memberi makan ke anak gadis.
Seakan-akan foto itu adalah bukti adanya kebun binatang yang penghuninya justru manusia. Lebih spesifik lagi adalah manusia dengan kulit berwarna. Dalam kasus ini adalah seorang gadis kecil kulit hitam dari Afrika.
Praktik tak manusiawi ini seperti ingin menunjukan kalau manusia adalah orang kulit putih dengan peradaban mereka. Sedangkan di luar mereka bukanlah manusia, lebih halus lagi belum berevolusi secara sempurna.
Namun pada mulanya tidak seperti yang terjadi. Kebun binatang manusia ini sejatinya adalah proyek eksibisi antropologi untuk menunjukan kehidupan masyarakat primitif termasuk peradaban mereka. Mulai dari tempat tinggal, cara bertahan hidup, dan sebagainya.
Proyek pertunjukan semacam ini populer pada masanya. Jika foto gadis di atas tadi bertempat di Belgia, beberapa foto di bawah nanti di ambil dari acara serupa di Amerika Serikat yang menampilkan suku primitif Filipina, di Jerman dengan suku asal Afrika, sedangkan di Brussel tadi menampilkan masyarakat tradisional Kongo.
Gadis kulit hitam dipajang layaknya kebun binatang manusia (dailymail.co.uk)
Gadis kulit hitam dipajang layaknya kebun binatang manusia (dailymail.co.uk)
Gadis kulit hitam dipajang layaknya kebun binatang manusia (dailymail.co.uk)
Tidak ada yang tak berdosa di sini. Ketika ratusan hingga puluhan ribu orang kulit putih berbondon-bondong ingin melihat pertunjukan tersebut, mereka kerap datang tidak dengan keingintahuan. Tetapi rasa benci yang didasari pemikiran rasisme.
Tak jarang masyarakat primitif mendapat cacian yang kasar dari pengunjung. Mereka dianggap sebagai missing link dari evolusi, setelah kera dan sebelum manusia. Tentu saja tindakan rasis semacam ini mendapat kritik yang sangat tajam, termasuk pengelola acara.
Praktik semacam ini sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan. Jika memang ingin menunjukan kehidupan manusia tradisional, seharusnya dilakukan oleh profesional dengan tujuan mengedukasi.
Gadis kulit hitam dipajang layaknya kebun binatang manusia (dailymail.co.uk)