Pada suatu kesempatan, dalam suasana yang santai. Panggil saja Paijo, santri senior yang terkenal banyak akalnya itu, meberanikan diri mengungkapkan suatu kepada gurunya, kyai Fabil.
"Maaf kyai, tadi malam saya bermimpi, kiranya kyai sudi mendengar dan menafsirkannya."
"Mimpi apa toh kamu Jo.. ceritakan saja jangan sungkan!" pinta kyai Fabil.
"Mohon maaf sebelumnya kalau saya lancang." Paijo mengawali ceritanya. Begini kyai... saya bermimpi mempersunting putri kyai. Saya duduk berdua di pelaminan dengan putri panjenengan (anda).
Kami sama-sama mengenakan baju warna hijau, Nampak serasi sekali. Kami Bahagia sekali saat itu."
Kyai Fabil mengeryitkan dahinya. Tak menyangka santrinya itu berani menyebut-nyebut putrinya di hadapannya.
"Lantas bagaimana menurut pendapat kyai? Tanya Paijo buru-buru"
Nikah (Orami Parenting)
Kyai Fabil bukanlah orang yang polos, ia maksud tersembunyi dibalik cerita santrinya itu, serta kenal betul watak masing-masing santrinya, ia tahu bahwa si Paijo itu hanya mengarang-ngarang cerita, tujuannya tidak lain ingin mempersunting putrinya yang terkenal elok parasnya.
"Baiklah Jo, saya tidak bisa menjawab sekarang. Besok insya allah saya jawab."
Perasaan Paijo menjadi lega. Diam-diam ia berharap mudah-mudahan kyai Fabil mengerti akan sindiran halusnya. Keesokan harinya, kyai Fabil memanggil Paijo ke kediamannya. Ia menyerahkan bungkusan kecil kepada Paijo sambil berpesan, "ini jawaban pertanyaanmu kemarin. Kamu buka di kamarmu saja, jangan sampai ada orang yang tahu."
Nikah (Gudang Info.DeeRa)
"baik kyai, terimakasih."
Si Paijo segera ngeloyor menuju kamarnya, tak sabar ingin segera mengetahui jawaban kyai Fabil atas lamaran halusnya.
Setibanya dikamar, jantung Paijo berdebar-debar, penasaran dengan isi bungkusan itu. Sambil berharap harap cemas, ia membuka perlahan bungkusannya. Setelah terbuka semua, ternyata isinya sebuah buku. Paijo membaca judulnya dengan seksama, "Kumpulan Tafsir Rahasia Mimpi."
By: Neli Nimawati
Ilustrasi (Twitter)