Peribahasa yang Gak Cocok bagi Kaum Rebahan

Ini dia peribahasa yang gak Cocok bagi Kaum Rebahan, yaij kamu langsung kesindir wkwkkw.

Istilah "Kaum rebahan" mulai hits sejak menjelang akhir tahun 2019 yang lalu....

Secara umum julukan ini ditujukan bagi orang-orang, khususnya anak-anak muda yang biasa dikenal sebagai golongan milenial, yang lebih menyukai kegiatan berbaring santai di kasur atau mungkin juga di sofa ketimbang aktivitas lain yang memerlukan banyak gerakan tubuh.

Banyak hal yang bisa dilakukan kaum milenial sembari rebahan. Kita tahu sebagian remaja zaman kini sangat menggemari teknologi.

Dan pelbagai macam teknologi telah terhimpun rapi dalam sebuah perangkat pintar bernama gawai. Maka, generasi milenial terkesan tak bisa lepas dari hal itu.

Pribahasa yang gak cocok buat kaum rebahan

Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi

Peribahasa baku ini sepertinya cukup sulit diterima dalam kehidupan kaum rebahan.

Mereka mungkin akan membantah peribahasa itu dengan kalimat ini, "Bagi kami, duduk atau berdiri sama saja. Keduanya bukan tabiat kami. Rebahan adalah pilihan terbaik!"

Sedia payung sebelum hujan

Kaum rebahan tak akan tertarik dengan peribahasa kolot ini. Bagaimana tidak, itu cuma urusan yang nyaris tak melibatkan teknologi sama sekali.

Mereka akan lebih suka menggantinya dengan kalimat yang jauh lebih mewakili hasrat hati, "Sedia gawai sebelum melakukan apa pun."

Bukankah semua urusan bisa diselesaikan dengan gawai?

Ya, tentu saja harus ada kuota internetnya. Mau mencari hiburan macam apa pun, di gawai tersedia. Mau pergi ke mana saja, tinggal pencet layar gawai. 

Santuy (detikInet)

Gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang lautan tampak

Ini baru peribahasa yang pas, menunjukkan kebanyakan aktivitas kaum rebahan. Bahkan, mereka mempunyai ungkapan yang jauh lebih tajam dibandingkan peribahasa itu.

"Cucok nih peribahasa. Bagi kami, main sama teman virtual yang jaraknya melebihi tujuh kali keliling bumi pun tetap lebih menarik ketimbang ngobrol sama saudara serumah atau tetangga di depan pagar."

Main air basah, main api hangus

"Makanya, main hape aja!" ujar kaum rebahan santai, tentu saja sambil rebahan di atas busa yang empuk. Kan enak banget tuch....

Takkan lari gunung dikejar

Gunung adalah bagian penting dalam kehidupan geng rebahan. Para gunung yang perkasa telah sepemahaman dengan mereka. Sama-sama hobi mager sepanjang hari.

Yang namanya gunung itu, mau didaki, mau dicangkuli ataupun dikejar-kejar, ia akan tetap santuy di tempat kedudukannya yang nyaman. Sama juga ketika kita teriakin teman-teman yang gemar rebahan. Jangankan lari, sedikit mendongak pun entah berkenan entah tidak.

Tetap santuy (KaltaraUpdate)

Habis manis sepah dibuang

Menanggapi kalimat ini, bisa-bisa kaum rebahan mendadak kalang kabut. Mereka akan berusaha sekuat tenaga meraih sepah itu dari tangan kita.

"Eh, tunggu sebentar, dong. Biarpun sepah, dicek dulu masih ada sisa kuotanya nggak? Jangan main buang aja!"

Habis gelap terbitlah terang

Kaum rebahan tak akan terlalu peduli, apakah dunia sedang gelap gulita atau terang benderang. Dalam gelap juga, asal nggak lowbat, hape mereka tetap sangat berdaya guna. Wkwkwkw.

Rebahan (UtakAtikOtak.com)