Sebagian besar pembuat mobil memiliki jalur uji. Toyota memutuskan untuk membawa gagasan itu ke tingkat yang sama sekali berbeda dengan mengubah lokasi bekas pabrik mereka menjadi kota tempat orang akan tinggal, bekerja, dan melakukan mobilitas untuk penelitian.
Toyota Woven City adalah sebuah 'cawan petri' seluas 175 hektar untuk semua proyek teknologi dari perusahaan asal Jepang ini. Kota tersebut dijadwalkan akan mulai dibangun pada tahun 2021 oleh perusahaan arsitek Big milik Bjarke Ingels yang mendesain seluruh tempat. Sebagai referensi, mereka juga yang merancang Google HQ terbaru dan Two World Trade Center.
Big dan Toyota telah mengerjakan desain yang menggambarkan bagaimana kota ini akan bekerja. Untuk berkeliling, akan ada tiga jenis lajur. Yang pertama adalah untuk kendaraan otonom dan yang kedua untuk perangkat mobilitas pribadi seperti sepeda dan skuter.
Yang ketiga akan menjadi taman dengan jelan setapak untuk berjalan-jalan. Ketiga lajur itu akan menjangkau seluruh bagian kota agar semua orang mendapatkan kesempatan yang sama kemanapun mereka ingin pergi dan menggunakan moda transportasi apa pun yang mereka inginkan.
Kota tersebut rencananya tidak akan menjadi sebidang tanah khusus bagi perusahaan dan pegawai Toyota. Presiden dan CEO, Akio Toyoda mengatakan bahwa mereka akan mengundang peneliti dan mitra untuk melakukan eksperimen di kota baru tersebut.
Toyota bangun kota untuk penelitian teknologi (engadget.com)
Toyota bangun kota untuk penelitian teknologi (engadget.com)
Toyota bangun kota untuk penelitian teknologi (engadget.com)
Kota masa depan akan mencakup rumah-rumah yang terbuat dari kayu sustainable yang dibangun sesuai tradisi kayu Jepang. Mereka juga akan memiliki ubin fotovoltaik sebagai sumber listrik. Meskipun belum disebutkan berapa daya yang akan diciptakan.
Selain itu, rumah-rumah ini akan menjadi rumah bagi percobaan AI dan robot. Tugas mereka nanti adalah untuk mengurus beberapa kegiatan rumah tangga seperti membuang sampah, mengatur suhu di lemari es dan bahkan memeriksa kesehatan pemilik rumah.
Toyota bangun kota untuk penelitian teknologi (engadget.com)
Toyota E-Pallet yang sudah kerap diperkenalkan oleh perusahaan, akan menjadi kendaraan otonom dan situs ritel di atas roda yang melayani kota. Kendaraan akan berkumpul di alun-alun kota sebagai pusat perbelanjaan.
Di bawah tanah, akan ada sel hidrogen untuk menyimpan dan mendistribusi daya serta sistem penyaringan air. Tempat tersebut juga akan menjadi lokasi pengiriman barang secara langsung ke rumah-rumah. Entah bakal dilakukan oleh pasukan robot kecil atau ban berjalan, mungkin juga pakai sistem hyperloop.
Toyota bangun kota untuk penelitian teknologi (engadget.com)
Membangun seluruh kota untuk sejumlah orang tinggal, hidup, bekerja dan melakukan penelitian adalah proposisi yang sedikit gila. Meski begitu, CEO Toyoda tampak bersemangat untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Disebut gila atau tidak, ini adalah eksperimen yang menarik tentang bagaimana kota-kota di masa depan dapat dibangun. Atau setidaknya memberikan alternatif pengembangan kota yang sudah ada. Jepang bagaimanapun telah sukses menerapkan waktu kerja 4 hari, meskipun banyak tempat masih pesimis dengannya.
Toyota bangun kota untuk penelitian teknologi (engadget.com)