Kita kembali di Cerita Horor Pendek Indonesia: Ucapkan Salam, kira-kira abakalan ada adegan apa lagi ya di cerita horor ini? Sebelumnya baca Part 2
Daripada penasaran langsung aja deh kita pantengin ceritanya bersama-sama. Awas hati-hati dibelakangmu nanti ada....
Cerita Horor Pendek Indonesia: Ucapkan Salam
Dengan pikiran yang berkecamuk, aku berdoa salam Maria terus menerus. Tanpa menghiraukan Miki yang sesekali memukul badan karena digigit nyamuk.
Satu jam lebih aku hanya duduk dan sesekali berbaring sambil terus berdoa.
Hingga tak kusadari HP jadulku ada beberapa missed call dari Wendi.
Kubuka, dan ada pesan masuk dari Wendi
"Lun, amankan disitu? Ini Dina ada di kos lama Dante. Dia kesurupan. Tidak ada yang paham bahasanya kecuali kamu. Tunggu Ilyas jemput kamu distu ya"
Seketika perasaanku lega karena aku akan pergi dari tempat pengap ini.
....
Lalu sampailah Ilyas d depan rumah. Aku bergegas keluar krn sudah menunggu.
Tanpa menghiraukan Miki yang pulas mengorok. Aku lari keluar.
Sampailah aku dikos Dante.
Kulihat Dina melotot dengan keringat yang bercucuran di atas kasur.
Mata Dina melirik tajam seolah sedang marah.
Dina meraum-raum
"argggh arghhh"
Akupun terdiam sembari melihatnya.
Dina:" Cah do ra nduwe toto kromo!!!" bentak Dina
(anak tidak punya sopan santun)
Sontak aku kaget bukan main, tapi tidak dengan teman-temanku.
Hanya aku yang mengerti apa yg Dina ucapkan saat itu.
Dan Dina??? what! dia anak pulau K yang tidak bisa sama sekali berbahasa Jawa.
Dan malam ini benar-benar malam aneh.
Karena Tubuh Dina terisi oleh Jiwa lain.
Wendi :" Apa maksudnya itu Lun, tolong terjemahkan"
Ilustrasi (IDN Times)
Luna :"Dia bilang (kita) anak yang tidak punya sopan santun".
Dante :" Memang kita kenapa?"
tanya Dante yang memang belum paham apa yang sebelumnya terjadi.
Dina :"Minggato koen seko kene! Asu kabeh!!!"
teriak Dina lagi.
(pergi kalian dari sini! Anjing semua!)
Luna :"Wonten menopo sih Buk? Kulo kalih rencang-rencang sedoyo nyuwun ngapunten menawi gadah salah"
(ada apa to buk, saya & teman-teman minta maaf kalau ada salah)
Teman-temanku menatap kami (aku dan Dina) dengan heran.
Mereka tidak paham.
Dina :" Kowe reti porak, yen kanca-kancamu kui do ora nduwe sopan blas!)
(kamu tau tidak kalau teman-temanmu itu tidak punya sopan sama sekali)
"Manggoni omahku ora kulanuwun! Teko pisan malah maksiat"
(Menempati rumahku tdk permisi! Datang langsung bikin ulah maksiat)
Seketika aku paham dengan apa yg "Dina" maksud.
Karena di adat Jawa, pindahan rumah selalu ada "unggah ungguhnya".
Dan maksiat yang dimaksud, aku sangat paham.
Luna :" Njih buk, kulo paham. Tak sanjangane rencang-rencange kulo nggih"
(baik bu, saya mengerti. Saya akan bilang ke teman-teman)
Dina masih terlihat marah.
Dante pun berinisiatif untuk memanggil mas Slamet.
Mas Slamet adalah salah satu senior di kampus Langit.
Dia mendalami ilmu kebatinan dan menjadi pengajar seni bela diri di kampus.
Ilyas segera pergi untuk menjemput mas Slamet. Dan kamipun berharap mas Slamet ada di rumahnya.
Ketika Dina masih meraung-raung, teman teman menatapku dengan tatapan penuh tanya.
Ilustrasi (keepo.me)
Dan akupun menjelaskan.....
Luna :"Begini lho, Yang merasuki Dina itu tinggal dirumah kontrakan kalian. Dia marah karena begitu datang, kalian tidak mengucapkan "salam".
Paling tidak permisilah. Kalian malah langsung minum mabuk disana dan tertawa-tawa. Itu tidaklah sopan. Ya beginilah jadinya.
Waduh karena perkara tidak salam dan mabuk-mabukan gitu bisa mengakibatkan hal yang runyam ya. Terus gimana kelanjutan cerita selanjutnya? Tunggu Cerita Horor Pendek Indonesia: Ucapkan Salam dipart selanjutnya: Part 4
Ilustrasi (memecomic.id)